Debat Calon Gubernur Gorontalo
Transformasi Digital di Gorontalo Jadi Sorotan di Debat Calon Gubernur
Terutama karena Gorontalo saat ini berada di posisi indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) 3.22 dengan predikat “baik” dari Kementerian
Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
Jawaban Gusnar Ismail ini ditanggapi oleh Tonny Uloli. Ia memaparkan visi mereka yang berfokus pada generasi muda dalam transformasi digital.
“Transformasi ini harus disertai semangat kewirausahaan, terutama di kalangan milenial. Generasi muda Gorontalo sudah banyak yang menguasai teknologi, dan kami ingin memaksimalkan potensi ini agar pelayanan publik lebih responsif dan berkualitas,” ujar Tonny.
Menurutnya, aspek kualitas layanan perlu menjadi fokus utama dalam pengembangan teknologi di pemerintahan.
Lalu Calon Gubernur Nelson Pomalingo yang berpengalaman di bidang pendidikan dan digitalisasi, menyatakan bahwa percepatan layanan publik berbasis digital membutuhkan peningkatan infrastruktur.
“Transformasi ini bisa mempercepat respons pemerintah terhadap masyarakat. Namun, kami perlu menyiapkan SDM dan fasilitas yang memadai agar digitalisasi dapat berjalan optimal, dan kami berharap jaminan keamanan jaringan juga diprioritaskan,” jelas Nelson.
Di sisi lain, Hamzah Isa dan Abdurrahman Bahmid sebagai pasangan nomor 3, menekankan bahwa kualitas SDM tetap menjadi kunci dalam keberhasilan transformasi digital.
“Secanggih apa pun alatnya, jika tidak didukung SDM yang kompeten, hasilnya tidak akan maksimal. Kita perlu pelatihan intensif agar setiap SDM mampu memanfaatkan teknologi secara bijak dan efektif,” kata Hamzah.
Pasangan ini menilai bahwa SDM adalah kunci dari stabilitas dan efektivitas penggunaan teknologi, terutama untuk mencapai peningkatan kualitas layanan publik.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.