Banjir Pesisir Bone Bolango

Banjir Bandang Terjang Desa Huangobotu, Lima Rumah Terdampak Parah

Salah satu rumah yang paling parah terdampak adalah milik Yorpin Harun. Di depan rumahnya, terlihat tumpukan batu besar dan puing-puing pohon yang me

|
Penulis: Faisal Husuna | Editor: Wawan Akuba
FOTO: Faisal Husuna, TribunGorontalo.com
Rumah tertimbun material yang dibawa banjir pesisir Bone Bolango. 

Kepala Desa Huangobotu, Sukardi Rahman, mengungkapkan hal tersebut saat diwawancarai oleh TribunGorontalo.com di lokasi bencana pada Selasa, 22 Oktober 2024.

"Saat ini ada sekitar 101 kepala keluarga yang terdampak banjir bandang di Desa Huangobotu," ucap Sukardi.

Ia menjelaskan bahwa semua dusun, dari Dusun I hingga IV, telah terkena dampak, dengan banyak rumah yang terisi material seperti batu dan batang pohon.

"Dari Dusun I sampai Dusun IV terdampak, semua rumah mengalami kerusakan, ada yang perabotannya hancur, dan ada juga yang dipenuhi lumpur," tambahnya.

Menyikapi bencana tersebut, ratusan warga terlihat bekerja keras membersihkan rumah mereka dari sisa-sisa material yang tertinggal.

Pemerintah daerah juga telah mengerahkan bantuan alat berat, seperti ekskavator dan truk, untuk membantu mengangkat material yang menghalangi akses.

Selain itu, aparat TNI dan Polri turut serta membantu proses pembersihan di rumah-rumah warga yang terdampak.

Banjir bandang ini melumpuhkan wilayah Desa Huangobotu sejak Senin malam, 21 Oktober 2024, sekitar pukul 08.00 WITA.

Hujan deras yang mengguyur daerah tersebut menjadi penyebab utama terjadinya banjir, membawa material lumpur dan pohon tumbang yang menutupi jalan Trans Sulawesi.

Akibat banjir, sekitar 2 kilometer jalan Trans Sulawesi lumpuh total, hanya dapat dilalui oleh kendaraan roda dua karena tumpukan material dan pohon yang menghalangi akses.

Keadaan semakin parah dengan terputusnya pasokan listrik di desa, membuat situasi menjadi semakin sulit bagi warga.

Pantauan TribunGorontalo.com hingga pukul 23.34 WITA menunjukkan bahwa warga di Dusun I berbondong-bondong membersihkan jalan dari sisa-sisa material yang menghalangi.

Dalam kondisi tanpa listrik dan akses yang memadai, mereka berjuang keras untuk memulihkan situasi.

Warga sangat berharap pemerintah dan pihak terkait segera mengambil langkah untuk menangani bencana ini dan memberikan bantuan agar mereka dapat pulih dari dampak banjir bandang yang merusak desa mereka.(*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved