Profil Gus Miftah, Utusan Khusus Presiden: Pernah Dakwah di Tempat Terlarang

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Simak profil Gus Miftah, Pendakwah nasional yang kini dilantik menjadi Utusan Khusus Presiden.

Prabowo Subianto, Presiden RI baru saja mengumumkan dan melantik 28 orang yang masuk ke dalam sistem pemerintahannya, 7 diantaranya yakni Utusan Khusus Presiden.

Nama Gus Miftah pun dibacakan dalam pelantikan tersebut.

"Miftah Maulana Habiburrahman sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan," demikian pembacaan utusan khusus presiden, dikutip dari Kompas TV, Selasa.

Namun, siapa sangka, penceramah sekaligus pendakwah yang membimbing Dedy Corbuzier memeluk agama islam ini pernah berdakwah dan mengaji di tempat yang dilarang.

Tempat tersebut adalah kelab malam hingga salon plus-plus.

Baca juga: Raffi Ahmad-Gus Miftah Jadi Utusan Khusus Presiden, Ini Fasilitas yang Didapat

Lantas, seperti apakah profil dari Gus Miftah yang ditunjuk menjadi Utusan Khusus Presiden ini?

Profil Gus Miftah

Dikutip dari Tribunnewswiki, Gus Miftah adalah seorang ulama, da'i, dan pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta.

Pria kelahiran Desa Adiluhur, Jabung, Lampung Timur, 5 Agustus 1981 tersebut dikenal juga sebagai ulama muda Nahdlatul Ulama (NU).

Dia fokus berdakwah bagi kaum marjinal, baik melalui dakwah di dalam maupun di luar pesantren.

Gus Miftah diketahui merupakan keturunan ke-9 Kiai Ageng Hasan Besari, pendiri Pesantren Tegalsari di Ponorogo.

Dia menikah dengan seorang perempuan bernama Dwi Astuti Ningsih dan dikaruniai dua anak.

Baca juga: 28 Nama Utusan Khusus Presiden hingga Kepala Badan, Ada Raffi Ahmad, Luhut Punya Dua Jabatan

Nama Gus Miftah mulai diperbincangkan publik ketika video dirinya viral saat memberikan pengajian di salah satu kelab malam di Bali.

Riwayat Pendidikan

• Pondok Pesantren (Ponpes) Bustanul Ulum Jayasakti, Lampung Tengah
• UIN Sunan Kalijaga fakultas Tarbiyah Jurusan Kependidikan Islam (tidak selesai)
• S1 Pendidikan program studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Islam Sultan Agung Semarang (2023)