Penjelasan KPU soal Debat Kandidat Bupati dan Calon Wabup Bone Bolango Gorontalo

TRIBUNGORONTALO.COM - Setiap debat pasangan calon bupati dan wakil bupati Bone Bolango, Provinsi Gorontalo akan dibagi dalam enam segmen.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bone Bolango Sutenty Lamuhu mengatakan debat yang akan dilaksanakan tiga kali yakni 27 Oktober, 8  November dan 18 November yang bertempat di Gedung Grand Sumberia Kota Gorontalo

Debat akan dilakukan dengan durasi 180 menit yakni 150 menit untuk segmen debat, dan 30 menit digunakan untuk iklan pelayanan masyarakat.

Segmen pertama dimulai dengan pembukaan, pembacaan tata tertib dan penyampaian visi misi. 

Segmen kedua dan ketiga itu, pendalaman visi misi. Segmen ini, masing-masing pasanga calon diberikan kesempatan untuk membacakan visi misi, menjelaskan apa yang menjadi visi misi yang disampaikan diawal.

Segmen ke empat dan lima, adalah tanya jawab dan sanggahan. Pada segmen ini, Paslon diberikan kesempatan untuk bertanya dan menanggapi jawaban masing-masing.

Kata Sutenty, materi pertanyaan yang nanti akan diberikan pada debat tersebut tidak hanya menyentil visi misi. Tapi juga merujuk pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD).

"Nanti tim perumus juga akan menyusul soal, yang akan merujuk pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)," ucapnya

Segmen penutup, pasangan calon diberi kesempatan untuk memberikan closing statemen terhadap pelaksanaan debat kandidat.

"Kami memastikan bahwa untuk debat ke empat pasangan calon ini sudah dan atur dengan baik, lalu juga akan disiarkan lewat YouTube, TVRI dan radio," ucapnya

Cara KPU Bone Bolango Jangkau Warga Daerah Terpencil Saat Debat Pilkada

KPU Bone Bolango, akan menyiarkan debat kandidat pasangan calon (Paslon) pada Pilkada 2024 melalui live streaming YouTube, TVRI dan radio.

Bagi masyarakat di daerah terpencil, yang mungkin tidak memiliki akses internet dan televisi, bisa mengikuti kegiatan debat kandidat itu melalui siaran radio.

Sutenty bilang, pihaknya akan melakukan teknikal meeting dengan pihak TVRI dan RRI sebelum pelaksanaan debat kandidat dimulai, untuk menentukan di saluran berapa debat kandidat disiarkan di radio, agar bisa menjangkau warga di daerah terpencil.

"Untuk warga yang berada di daerah terpencil, nanti kita akan bagikan informasi siaran radionya," ucapnya

Sutenty berharap kepada warga berada di daerah terpencil dan tidak memiliki akses untuk menyaksikan debat kandidat melalui televisi, bisa mengikutinya melalui siaran radio.

"Semoga mereka (warga di daerah terpencil) bisa mengikuti pelaksanaan debat kandidat ini melalui radio," ujarnya