Berita Internasional

Menlu Amerika dan Tiongkok Bertemu Jelang Pemilu AS

Bagaimana kebijakan pemerintahan AS yang baru terhadap Tiongkok akan berdampak langsung pada stabilitas global, khususnya di tengah ketegangan geopoli

Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
Heather Khalifa/Pool/AFP/Getty Images/TNS) HEATHER KHALIFA/POOL/AFP TNS
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, kiri, menyapa Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi sebelum pertemuan pada hari Jumat, 27 September 2024, di New York. 

TRIBUNGORONTALO.COM -- Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, bertemu dengan Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi, di New York pada Jumat (27/9/2024).

Pertemuan ini berlangsung dalam salah satu pertemuan tatap muka terakhir mereka sebelum pemilihan presiden AS

Pertemuan ini diperkirakan akan memengaruhi arah hubungan AS-Tiongkok selama empat tahun ke depan.

Keduanya bertemu lebih dari satu jam di sela-sela Sidang Umum PBB, menurut juru bicara Departemen Luar Negeri AS.

Namun, tidak ada rincian tentang isi pembicaraan yang diungkapkan.

Pertemuan tersebut telah direncanakan beberapa hari sebelumnya, tetapi berlangsung di tengah ketegangan yang kembali meningkat di Timur Tengah, setelah Israel melakukan serangan udara besar-besaran di markas Hezbollah di Beirut.

Selain itu, pejabat AS dan Tiongkok juga telah meningkatkan kontak mereka sejak pertemuan antara Presiden Joe Biden dan Presiden Tiongkok Xi Jinping pada November lalu.

Dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB minggu ini, Blinken secara terbuka mengecam dukungan Tiongkok terhadap invasi Rusia ke Ukraina.

"Tiongkok, sebagai anggota tetap dewan ini, adalah pemasok utama alat-alat mesin, mikroelektronika, dan barang-barang lainnya yang digunakan Rusia untuk membangun kembali, memperkuat mesin perangnya, dan menopang agresinya yang brutal," kata Blinken di depan dewan.

Pertemuan antara Blinken dan Wang Yi dianggap sangat penting, mengingat ketegangan yang terus meningkat antara dua negara adidaya tersebut.

Hubungan antara AS dan Tiongkok saat ini masih berada dalam posisi yang kompleks, dengan isu-isu seperti perdagangan, Taiwan, dan dukungan Tiongkok terhadap Rusia yang memperburuk hubungan diplomatik.

Ke depan, hubungan bilateral antara AS dan Tiongkok akan sangat dipengaruhi oleh hasil pemilu presiden AS yang akan datang.

Bagaimana kebijakan pemerintahan AS yang baru terhadap Tiongkok akan berdampak langsung pada stabilitas global, khususnya di tengah ketegangan geopolitik yang tengah memanas.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved