Internasional

Israel Tetap Gempur Hezbollah, Abaikan Usaha Gencatan Senjata dari AS

Langkah ini menantang upaya Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya yang mencoba mencapai gencatan senjata untuk meredakan risiko perang regional yang le

Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
Getty
Sebuah rudal permukaan-ke-permukaan yang diluncurkan dari Yaman menuju Israel dicegat oleh sistem Arrow Israel di luar wilayah Israel menurut militer Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel, pada hari Jumat. (Foto: Reuters) 

Siaran Channel 12 Israel melaporkan bahwa pejabat tinggi Israel memiliki syarat-syarat tersendiri untuk gencatan senjata, yang kemungkinan besar akan ditolak oleh pemimpin Hezbollah, Hassan Nasrallah.

Sementara itu, Radio Tentara Israel melaporkan bahwa militer masih memerlukan lebih banyak waktu untuk mencapai tujuannya, yaitu melemahkan kemampuan Hezbollah.

Menteri Luar Negeri Lebanon, Abdallah Bou Habib, mengatakan sekitar setengah juta orang telah mengungsi di dalam negeri akibat serangan udara Israel.

Dalam seminggu terakhir, Israel secara signifikan meningkatkan intensitas serangan udaranya. Selain membunuh komandan-komandan tinggi Hezbollah, ribuan alat komunikasi seperti pager dan walkie-talkie milik kelompok tersebut juga dihancurkan.

Iran dan Hezbollah menuduh Israel bertanggung jawab atas operasi ini, meskipun Israel belum mengonfirmasi ataupun menyangkal keterlibatannya. Israel juga mengklaim telah menghancurkan sebagian besar persenjataan misil Hezbollah.

Salah satu sekutu Netanyahu dari kelompok sayap kanan, Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir, mengancam akan keluar dari koalisi pemerintahan jika ada gencatan senjata permanen di Lebanon, yang dapat menyebabkan runtuhnya pemerintahan.

Oposisi politik di Israel juga menunjukkan ketidaktertarikan pada usulan gencatan senjata ini. Mantan Perdana Menteri Naftali Bennett, yang kemungkinan akan menantang Netanyahu dalam pemilu mendatang, menyatakan bahwa ini bukan waktu yang tepat untuk berhenti.

"Jika Hezbollah ingin pertempuran berakhir, mereka bisa meletakkan senjata, mendemilitarisasi diri mereka, dan bergerak 15 kilometer dari perbatasan Israel," katanya di X.

Pemimpin oposisi Yair Lapid menyatakan bahwa jika gencatan senjata dilakukan, itu hanya seharusnya berlangsung tidak lebih dari tujuh hari, untuk mencegah Hezbollah memulihkan kekuatan militernya.

Upaya diplomatik AS untuk mengakhiri pertempuran di Gaza sebelumnya juga gagal. Kritik domestik terhadap Netanyahu menuduhnya menunda gencatan senjata demi menjaga dukungan dari sekutu sayap kanannya seperti Ben Gvir. (*)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved