Human Interest Story

Perjalanan Hidup Arif Karim jadi Tukang Cukur di Gorontalo

Merantau ke Kota Gorontalo dengan bekal seadanya, ia mengandalkan kemampuan mencukur rambut untuk menghidupi istri dan anak semata wayangnya yang masi

|
Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Wawan Akuba
FOTO: Jefri Potabuga, TribunGorontalo.com
Arif Karim tukang cukur rambut Jl. Kalimantan, Kota Tengah Dulalowo, Kota Gorontalo. 

“Saya datang ke sini, meninggalkan istri dan anak saya yang masih berumur satu bulan. Berat, tapi ini demi mereka,” ucapnya dengan haru.

Meski penghasilan Arif tidak besar—sekitar Rp100 ribu per hari, atau Rp70 ribu hingga Rp80 ribu saat sepi—ia tetap bersyukur.

Pendapatan tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya yang ia tinggalkan di Boalemo.

“Kalau cuaca mendukung, Alhamdulillah, banyak yang datang gunting rambut di sini,” katanya.

Arif juga menambahkan bahwa hari-hari ramai pelanggan biasanya adalah Sabtu dan Minggu.

Barber Shop Rock n Roll, tempat ia bekerja, buka mulai pukul 9 pagi hingga 10 malam, dengan empat karyawan yang saling membantu.

Tarif pangkas rambut di tempat ini adalah Rp20 ribu per kepala, baik untuk anak-anak maupun dewasa.

Kisah Arif Karim adalah bukti nyata bahwa dengan tekad dan kerja keras, seseorang bisa bertahan dan bahkan berkembang meski dalam kondisi yang penuh tantangan.

Dari hanya membawa Rp50 ribu, kini ia mampu menghidupi keluarganya, dan terus berjuang untuk masa depan yang lebih baik. (*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved