Human Interest Story
8 Tahun Jualan Bendera Merah Putih di Gorontalo, Abdul Thalib Cerita Kala Raup Omzet Rp24 Juta
Abdul Thalib (64), penjual bendera merah putih asal Bandung, Jawa Barat menceritakan kisahnya berjualan selama delapan tahun.
Penulis: Nawir Islim | Editor: Fadri Kidjab
TRIBUNGORONTALO.COM, Boalemo – Abdul Thalib (64), penjual bendera merah putih asal Bandung, Jawa Barat menceritakan kisahnya berjualan selama delapan tahun.
Awalnya ia berjualan di Kota Gorontalo pada tahun 2016.
Karena penjual bendera berseliweran di Kota Gorontalo, Abdul lantas pindah ke Kabupaten Gorontalo.
"Saya pindah ke Limboto pada 2017, dan pernah meraup untuk hingga 5 juta dalam satu bulan," ungkap Abdul saat diwawancarai oleh Tribungorontalo.com, Sabtu (3/8/2024).
Saat itu, Abdul berjualan tepat di bawah menara keagungan Limboto.
"Banyak sekali yang membeli pada saat itu. Bahkan dalam sehari itu 10 sampai 15 bendera terjual habis," tambahnya.
Setelah menghabiskan waktu selama tigq tahun di Kecamatan Limboto, Abdul hijrah ke Kecamatan Tilamuta Kabupaten Boalemo.
"Lebih tepatnya pada 2019, di mana saat itu Boalemo sedang masa pemilihan umum kalau tidak salah. Jadi memang banyak sekali orang yang membeli dagangan saya," ujar Abdul.
"Saat itu saya pernah capai lebih dari Rp 24 juta dalam kurun waktu April hingga Agustus," tuturnya.
Namun setelah lima tahun berjualan di depan SDN 1 Tilamuta, pembeli bendera makin berkurang.
Abdul mengatakan kebanyakan orang berbelanja di situs online.
"Sudah banyak yang beralih ke belanja online, yang katanya lebih murah. Padahal dagangan saya tidak pernah saya kasih mahal. Malah punya saya yang paling murah dibanding pedagang lain," ungkap Abdul.
Diketahui, bendera ukuran kecil 30×20 sentimeter dijual Rp 5 ribu. Ukuran 90×60 sentimeter seharga Rp 25 ribu. Kemudian 120× 80 sentimeter dibanderol Rp 45 ribu.
Adapun ukuran paling besar dipatok seharga Rp 500 ribu. Harganya termasuk gambar Garuda ukuran 15 × 1 meter.
Abdul berharap pembeli bendera kembali bertambah.
"Tentunya saya harapkan agar masyarakat kembali untuk membeli di pasaran daripada online,"
"Kasihan juga kami yang bekerja seharian penuh hanya untuk menjual bendera yang belum tentu ada orang yang membeli," pungkasnya. [*]
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/Abdul-Thalib-sosok-penjual-bendera.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.