Universitas Negeri Gorontalo
Mahasiswa UNG Ciptakan Sampo Ramah Lingkungan, Terbuat dari Kertas
Mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo (UNG) ciptakan shampo dari kertas yang berbahan dasar kertas.
Penulis: Prailla Libriana Karauwan | Editor: Ponge Aldi
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo (UNG)menciptakan sampo dari bahan dasar kertas.
Mahasiswa UNG tersebut yakni Dewi Safitri Abd Gani, Sitti Rochmawati Mahmud, Megaputri Cahya, Siti Laila Kuganda, dan Muh Taufiq H Abay,
Berangkat dari keresahan mahasiswa UNG yang menggunakan produk perawatan pribadi seperti sampo seringkali menghasilkan limbah yang dapat mencemari lingkungan.
Hal inilah yang menjadikan mahasiswa UNG menciptakan inovasi baru dengan menghadirkan sampo kertas tanpa bilas yang ramah lingkungan.
Sampo kertas ini berbahan dasar ekstrak daun nangka yang dikombinasikan dengan limbah kulit nenas. Dua bahan tersebut sangat berlimpah di Gorontalo.

Dewi Safitri, Ketua Tim Mahasiswa UNG menjelaskan perihal alasan dipilihnya ekstrak daun nangka menjadi bahan utamanya karena kandungan antioksidan dan anti inflamasi dari ekstrak daun nangka yang baik untuk kesehatan kulit kepala.
Selain itu, limbah kulit nanas yang dapat membantu mengangkat kotoran dan minyak berlebih di rambut.
"Kami berinisiatif untuk mengurangi dampak negatif yaitu pencemaran lingkungan dari penggunaan sampo dengan mengembangkan sampo kertas tanpa bilas yang menggunakan kombinasi ekstrak daun nangka dan limbah kulit nanas sebagai bahan baku utamanya dengan menerapkan prinsip zero waste water," jelasnya.
Dizky Ramadani Putri Papeo, Dosen Pembimbing mengatakan inovasi yang dilakukan mahasiswa ini selaras dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) pada poin 6 dan 12.
SDGs Goal 6 berfokus pada memastikan ketersediaan dan pengelolaan air bersih serta sanitasi yang berkelanjutan untuk semua.
"Dengan mengurangi penggunaan air dalam proses perawatan rambut, armosa paper secara langsung berkontribusi terhadap pengurangan konsumsi air dan mengurangi pencemaran air akibat limbah kimia dari sampo konvensional," ujarnya.
Sedangkan SDGs poin 12 menekankan pentingnya memastikan pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan.
Mereka berharap inovasi armosa paper, tim mahasiswa ini berharap dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk berpikir kreatif dalam memanfaatkan bahan alami yang tersedia di sekitar mereka.
“Kami ingin menunjukkan bahwa dengan ide-ide inovatif, kita bisa mengatasi masalah lingkungan sekaligus menghasilkan produk yang bermanfaat bagi masyarakat," kata Anggota lainnya,” harapnya.
Inovasi yang diberi nama armosa paper ini berhasil membawa mereka meraih pendanaan program kreativitas mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) Tahun 2024 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. (ADV)
HEPCON 2025 Resmi Digelar, Eduart Wolok Tekankan Sinergi dan Kolaborasi Perguruan Tinggi |
![]() |
---|
UNG Kukuhkan 700 Wisudawan pada Wisuda ke-57, Rektor Ajak Lulusan Jadi Agen Perubahan Bangsa |
![]() |
---|
UNG Raih Akreditasi Unggul untuk Prodi S1 PGSD dan Pendidikan Sejarah, Bukti Kualitas Terbaik |
![]() |
---|
Mahasiswa UNG Harumkan Gorontalo di Ajang Debat Nasional NUDC 2025 |
![]() |
---|
UNG Bersholawat, Ribuan Jemaah Bersatu dalam Dzikir dan Doa untuk Peringatan Maulid Nabi Muhammad |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.