Update Kabar Dunia

Israel Kembali Kirim Tank ke Khan Younis, 70 Warga Palestina Tewas

Penduduk daerah padat di Gaza selatan melaporkan bahwa tank-tank Israel bergerak maju lebih dari dua kilometer ke Bani Suhaila, memaksa penduduk untuk

Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
Foto: Reuters
Warga Palestina melarikan diri dari wilayah timur Khan Younis setelah diperintahkan oleh tentara Israel untuk mengungsi dari lingkungan mereka, di tengah konflik Israel-Hamas di Jalur Gaza selatan pada 22 Juli 2024. 

Di Rumah Sakit Nasser Khan Younis, beberapa orang berdiri di luar kamar mayat untuk mengucapkan selamat tinggal kepada kerabat yang tewas.

"Kami lelah, kami lelah di Gaza, setiap hari anak-anak kami menjadi martir, setiap hari, setiap saat," kata Ahmed Sammour, yang kehilangan beberapa kerabatnya dalam pengeboman di timur Khan Younis.

"Tidak ada yang memberi tahu kami untuk mengungsi. Mereka menjatuhkan empat lantai bangunan di atas warga sipil," tambah Sammour.

Di Deir Al-Balah yang berdekatan, di mana ratusan ribu warga Palestina berlindung, sebuah serangan udara Israel menghantam tenda yang digunakan oleh jurnalis lokal di dalam Rumah Sakit Al-Aqsa, menewaskan salah satu dari mereka dan melukai dua orang lainnya, kata kantor media pemerintah Gaza yang dikelola Hamas.

Korban tewas baru ini menambah jumlah jurnalis Palestina yang tewas dalam serangan Israel menjadi 163, tambahnya.

Sebelumnya pada hari Senin, militer Israel mengatakan telah mengeluarkan perintah evakuasi baru karena serangan militan Palestina yang diperbarui, termasuk roket yang diluncurkan dari daerah yang menjadi target di timur Khan Younis.

Perintah tersebut tidak termasuk lembaga kesehatan, kata warga Palestina.

Militer mengatakan pihaknya menyesuaikan batas-batas zona kemanusiaan yang ditentukan di Al-Mawasi, wilayah pesisir di barat Khan Younis, untuk menjauhkan populasi sipil dari area pertempuran dengan militan Palestina yang dipimpin Hamas.

Layanan Darurat Sipil Gaza mengatakan perintah baru Israel menunjukkan bahwa mereka telah mengurangi area yang ditetapkan sebagai zona kemanusiaan di daerah selatan dan tengah, di mana 1,7 juta orang berlindung, menjadi 48 km persegi dari 65 km persegi sebelumnya.

Warga Palestina, PBB, dan lembaga bantuan internasional mengatakan tidak ada tempat yang aman lagi di Gaza.

Pejabat kesehatan di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis mendesak penduduk pada hari Senin untuk mendonorkan darah karena banyaknya korban yang dibawa ke pusat medis tersebut.

"Seorang keluarga, termasuk anak-anak, hancur berkeping-keping saat mereka tidur," kata seorang pria yang tiba di rumah sakit dengan ambulans yang membawa jenazah.

Israel telah berjanji untuk memberantas Hamas setelah militan menewaskan 1.200 orang dan menyandera lebih dari 250 orang dalam serangan lintas batas pada 7 Oktober 2023, menurut catatan Israel. Jumlah korban tewas di pihak Palestina dalam serangan balasan Israel sejak saat itu telah mencapai setidaknya 39.006 pada hari Senin, kata otoritas kesehatan Gaza.

Upaya gencatan senjata yang dipimpin oleh Qatar dan Mesir serta didukung oleh AS sejauh ini gagal karena adanya perbedaan pendapat mengenai persyaratan antara pihak-pihak yang bertikai, yang saling menyalahkan atas kebuntuan tersebut. (*)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved