Longsor Tambang Emas Suwawa
Kisah Jurnalis Gorontalo Meliput Longsor Tambang Emas, 5 Jam Jalan Kaki hingga Jatuh ke Lumpur Hidup
Kejadian longsor tambang emas di Desa Tulabolo, Kecamatan Suwawa Timur, Gorontalo, menyisakan cerita bagi para jurnalis lapangan.
Penulis: Arianto Panambang | Editor: Fadri Kidjab
"Pasalnya jalan yang kami lewati di bagian kiri adalah jurang, sementara kanan merupakan perbukitan tinggi menjulang ke atas,"
Namun kedua jurnalis ini hanya bisa memasrahkan diri kepada Allah SWT.
"Ya Allah, semoga semuanya baik-baik saja dan kami sampai dengan selamat,"
Jembatan beton, jembatan kayu hingga jembatan berukuran 20 sentimeter sudah terlewati.
Akhirnya sekira 45 menit kemudian, tibalah di Jembatan Monu. Jembatan ini sempat terputus akibat longsor pada Minggu (7/7/2024).
Namun karena sudah diperbaiki, kendaraan roda dua pun bisa lewat sejak Selasa (9/7/2024).
"Perjalanan berlanjut, kami bertemu kembali dengan pemukiman warga, rumah mereka didominasi dengan dinding papan kayu,"
"Suasana pedesaan sangat terlihat, tak sedikit kami berpapasan dengan dengan senyuman warga, bahkan anak kecil memanggil kami,"
Desa ini memiliki gedung sekolah SD dan SMP.

Baca juga: Remaja Desa Lemito Gorontalo Aniaya Adik Kandung hingga Tewas, Mata Ditusuk Kunci Motor
Tukang ojek bernama Yeri lalu menyebut sekolahan itu merupakan satu-satunya di Desa Tulabolo Timur.
Perjalanan terus berlanjut. Permukiman warga tak terlihat lagi.
Kendaraan tiba-tiba berhenti karena terdapat tiang listrik besar menghalangi jalan.
"Terpaksa saya harus turun melanjutkan berjalan kaki melewati tiang listrik roboh. Sementara tukang ojek itu melewati jalan kosong di pinggiran jurang,"
Warga setempat, Yusdin mengatakan tiang listrik roboh pada Minggu (7/7/2024).
Ia menyebut masyarakat setempat sudah melaporkannya ke PLN.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.