Longsor Tambang Emas Suwawa

Longsor di Tambang Ilegal Suwawa Gorontalo, Warga Sebut 90 Persen Penambang Berasal dari Luar Daerah

Longsor di tambang emas tanpa izin di Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, menewaskan puluhan warga.

|
Editor: Ponge Aldi
TRIBUNMANADO/NIELTON DURADO
Suasana Posko SAR Terpadu yang didirikan untuk mencari korban longsor di tambang emas Suwawa di Kota Gorontalo. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO -- Longsor di tambang emas tanpa izin di Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, menewaskan puluhan warga.

Aktivitas tambang tersebut sudah berlangsung bertahun-tahun.

Bahkan menurut beberapa warga yang tinggal di sekitar tambang, mengatakan kebanyakan penambang berasal dari luar.

Dinda, warga Tulabolo mengatakan kebanyakan penambang bukan warga Bone Bolango.

"Tambang disini memang sudah ada bertahun-tahun. Tapi paling banyak penambang berasal dari luar," kata dia.

"Luar yang saya maksud adalah bukan warga Bone Bolango," ucapnya.

Dirinya mengatakan banyak warga Sulut yang ikut datang mencari nafkah di lokasi tambang tersebut.

"Dari Sulut juga banyak. Seperti Dumoga, Manado, hingga Bolsel," ucap dia.

"Pokoknya 90 persen penambangnya bukan dari Sulut," tegas dia.

Tambang yang ada di Suwawa tersebut juga sempat mendapatkan protes dari warga.

"Pernah didemoa tiga tahun lalu. Sampai dibawa ke DPRD. Tapi sampai sekarang tetap beraktivitas hingga kejadian ini," tuturnya. 

Diketahui, Longsor terjadi di Tambang Ilegal Suwawa Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo pada Minggu 7 Juli 2024 subuh.

Tambang tersebut terletak di Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.

Hingga Rabu (11/07/2024), Korban meninggal sudah mencapai 26 orang, sedangkan orang dalam pencarian sebanyak 31 orang. (*/Nielton)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved