Info Militer
Amunisi Tank Canggih 'Mango' Diproduksi di India: Mampu Tembus Baja Chobham AS dan Eropa
Selain itu, India juga berencana untuk memulai produksi bubuk mesiu di dalam negeri guna mendukung pembuatan amunisi ini.
Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM -- India kini semakin memperkuat kekuatan tempurnya dengan adopsi amunisi 125mm terbaru, termasuk proyektil penembus baja berusuk 3BM42, yang dikenal dengan nama 'Mango'.
Proyektil ini dirancang khusus untuk tank T-72 dan T-90, yang merupakan tulang punggung angkatan bersenjata India.
Proyektil 'Mango' memiliki kemampuan luar biasa dalam menghancurkan tank modern dengan lapisan baja komposit.
Selain itu, India juga berencana untuk memulai produksi bubuk mesiu di dalam negeri guna mendukung pembuatan amunisi ini.
Meski masih belum jelas apakah sebagian produksi akan diekspor kembali ke Rusia, amunisi yang dikembangkan pada pertengahan 1980-an ini terbukti mampu menembus lapisan baja Chobham, yang digunakan pada tank M1 Abrams Amerika dan Challenger 1 Inggris.
Keunggulan 3BM42 'Mango'
Amunisi 3BM42 'Mango', atau peluru APFSDS (Armor-Piercing Fin-Stabilized Discarding Sabot), adalah senjata andalan tank tempur utama Rusia dalam menghadapi target berlapis baja berat.
Dengan panjang sekitar 570 mm dan diameter 30 mm, proyektil ini dilengkapi inti karbida tungsten yang dibungkus dengan jaket baja untuk memaksimalkan penetrasi dan menjaga integritas struktural saat terkena dampak.
Proyektil ini memiliki sabot dua bagian yang terlepas setelah meninggalkan laras, memungkinkan inti tungsten melaju dengan kecepatan tinggi hingga mencapai target.
Dengan kecepatan moncong sekitar 1.700 meter per detik, peluru ini mampu menembus lapisan baja tank modern.
Muatan propelan yang digunakan dalam peluru ini dikalibrasi dengan cermat untuk memastikan kinerja optimal dan keselamatan selama operasi.
Peluru 'Mango' efektif pada jarak hingga 2.000 meter, mampu menembus sebagian besar baja tank modern.
Menurut pabrikan Rusia, proyektil ini memiliki kemampuan penetrasi baja 230 mm pada jarak 2.000 meter dengan sudut 60°, dan 520 mm pada jarak 2.000 meter dengan sudut 0°.
Para ahli Rusia meyakini amunisi ini mampu menghadapi lapisan baja tank Barat.Lapisan baja Chobham terdiri dari beberapa lapisan ubin keramik, pelat logam, dan bahan lain yang dirancang untuk menyerap dan menyebarkan energi proyektil yang masuk.
Namun, energi kinetik besar dari peluru APFSDS modern seperti 3BM42 'Mango' dapat mengatasi lapisan baja ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.