Info Militer
China Goda Indonesia dengan Kapal Selam S26T yang Super Canggih
Pada Oktober 2023, Thailand memutuskan untuk membatalkan pesanan kapal selam S26T karena masalah integrasi mesin diesel buatan Jerman yang terganjal a
Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM -- China kini mengalihkan perhatian ke Indonesia setelah pesanan kapal selam S26T dari Thailand terhambat.
Pada Oktober 2023, Thailand memutuskan untuk membatalkan pesanan kapal selam S26T karena masalah integrasi mesin diesel buatan Jerman yang terganjal aturan ekspor dari Berlin.
China pun menawarkan mesin CHD620 buatan mereka, tetapi pemerintah Thailand menolak.
Baca juga: Amunisi Tank Canggih Mango Diproduksi di India: Mampu Tembus Baja Chobham AS dan Eropa
Namun, berbeda dengan Thailand, China kini menawarkan sesuatu yang lebih menarik kepada Indonesia.
Menurut sumber dari Jane's, China State Shipbuilding Corporation (CSSC) siap melengkapi kapal selam S26T dengan mesin apa pun yang diinginkan oleh Jakarta, termasuk mesin MTU yang berkualitas tinggi.
CSSC memastikan bahwa akuisisi ini tidak akan menghadapi kendala ekspor seperti yang terjadi dengan Angkatan Laut Kerajaan Thailand (RTN).
Janji dari Beijing untuk menggunakan mesin MTU buatan Jerman sangat menarik, terutama karena sebelumnya Jerman menolak memasok mesin ini sebagai bagian dari kesepakatan penjualan kapal selam China ke Thailand.
Pada tahun 2023, Laksamana Thailand Adung Phaniam menjelaskan bahwa mesin yang diusulkan China, CHD620, sebenarnya adalah versi berlisensi dari mesin MTU 396 Jerman.
China telah memperoleh lisensi dari MTU Jerman untuk memproduksi mesin tersebut dan menggantinya dengan nama CHD620.
Menurut sang laksamana, perubahan ini tidak melanggar kontrak kapal selam.
Menariknya, Thailand ternyata belum sepenuhnya menghentikan upaya untuk memperoleh kapal selam S26T.
Pada Mei lalu, sumber-sumber mengungkapkan bahwa Thailand membatalkan keputusan untuk membatalkan pesanan kapal selam China tersebut.
Setelah kunjungan personel militer dan perkapalan China ke Bangkok, Kementerian Pertahanan Thailand berubah sikap dan "setuju secara prinsip" untuk melanjutkan pembelian S26T.
Keputusan ini diambil meski kapal selam tersebut kini akan dilengkapi mesin buatan China, yang sebelumnya ditolak oleh pemerintah Thailand.
Program kapal selam Thailand yang sudah rumit ini diperkirakan akan menghadapi lebih banyak rintangan, karena pengiriman baru akan dilakukan pada 2027.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.