Berita Luar Negeri

Pabrik Baterai Lithium Kebakaran, 23 Orang Dilaporkan Tewas

Video yang beredar di media sosial menunjukkan api yang berkobar hebat selama 22 jam sebelum berhasil dipadamkan menurut laporan Badan Pemadam Kebakar

Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
REUTERSpix
Petugas pemadam kebakaran beristirahat sementara upaya penyelamatan terus berlanjut menyusul kebakaran mematikan di pabrik baterai lithium milik produsen baterai Korea Selatan Aricell. 

TRIBUNGORONTALO.COM -- Kebakaran hebat melanda pabrik baterai lithium milik Aricell di Hwaseong, Korea Selatan pada hari Senin kemarin (24/6/2024).

Dikutip TribunGorontalo.com dari theregister.com. insiden ini menewaskan sedikitnya 23 orang dan melukai delapan lainnya.

Peristiwa ini diawali dengan serangkaian ledakan yang terjadi di lantai atas gedung pabrik.

Video yang beredar di media sosial menunjukkan api yang berkobar hebat selama 22 jam sebelum berhasil dipadamkan menurut laporan Badan Pemadam Kebakaran Nasional Korea.

Sumber lain menyebutkan api bisa dikendalikan dalam waktu enam jam.

Sebagian besar korban tewas adalah warga negara asing, sedikitnya 18 di antaranya berasal dari Tiongkok.

Mereka ditemukan di lantai dua gedung tempat kebakaran terjadi, diduga sedang memeriksa dan mengemas baterai saat insiden berlangsung.

Diduga para pekerja yang kebanyakan berstatus karyawan kontrak tersebut tidak familiar dengan denah bangunan.

Hal ini kemungkinan besar berkontribusi pada kematian mereka akibat menghirup asap beracun dari baterai yang terbakar.

Pihak berwenang bahkan harus menggunakan pelacakan sinyal ponsel untuk menemukan beberapa korban.

CEO Aricell, Park Soon-kwan, meminta maaf atas kecelakaan tersebut dan berjanji untuk memberikan dukungan tulus kepada para korban jiwa dan keluarga yang ditinggalkan dengan segala cara yang memungkinkan.

Pihaknya juga berkomitmen untuk melakukan segala upaya untuk menyelidiki penyebab kecelakaan dan mengambil langkah-langkah lanjutan untuk mencegah terulangnya kembali.

Dikhawatirkan bahan kimia berbahaya dari baterai dapat mencemari daerah sekitar.

Wali kota Hwaseong mengusulkan penetapan daerah tersebut sebagai daerah bencana khusus.

Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan mengumumkan akan segera memberikan hibah sebesar ₩1 miliar (sekitar Rp 13,8 miliar) kepada Hwaseong untuk perbaikan kerusakan dan pembuangan puing-puing.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved