Human Interest Story
Keteguhan Hati dan Kerja Keras Agum Tubuon yang Berbuah Manis
Menjadi Duta Bahasa Provinsi Gorontalo rupanya bukan suatu kebetulan. Melainkan, satu bukti hasil perjuangannya sejak duduk di bangku sekolah.
Penulis: Rafiqatul Hinelo | Editor: Wawan Akuba
Sepeninggal ayah dan ibunya, Agum hidup bersama kakak-kakaknya.
Tapi, saudara kandung Agum pun kini sudah berkeluarga.
Sehingga, Agum benar-benar harus berjuang sendiri untuk bertahan dan melanjutkan perjalanan hidupnya.
Tidak berhasil melanjutkan impiannya belajar di fakultas pendidikan IAIN Manado, tidak lantas membuat Agum menyerah.
Mengisi waktu luang, Agum kembali terpanggil melanjutkan perjuangan dakwah.
Rupanya Agum punya semangat tinggi untuk menyebarluaskan nilai-nilai Islam.
“Saya punya saudara, ia mengemban amanah ketua umum Pemuda Muhammadiyah di Sulawesi Utara, saya memilih bergabung dengan misinya,” ucap Agum.
Saudaranya inilah yang banyak membuat Agum terinspirasi.
Ia mengajak Agum melakukan perjalanan dakwah ke hampir seluruh wilayah Sulawesi Utara.
Hingga kemudian Agum merasa wawasannya semakin terbuka.
“Sejak saat itu saya merasa, wah luas sekali dunia ini, ya. Kala itu juga menjadi awal mula lahir keinginan dalam hati saya untuk merantau ke Gorontalo,”
“Saya ingin menjadi seperti pak Habibie, kuliah di tanah orang bukan dengan beasiswa,” tutur Agum.
Agum bertekad untuk berjuang dari nol, mencari pekerjaan di Gorontalo supaya bisa melanjutkan studi di perguruan tinggi, yang sebelumnya sempat tertunda.
Tak disangka, Agum akhirnya membuktikan kerja kerasnya tak sia-sia.
Agum berhasil diterima kerja sebagai Humas di Universitas Bina Taruna.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/Agum-Tubuon-Duta-Bahasa-Provinsi-Gorontalo-2023.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.