Kasus Pelecehan Gorontalo

Komnas HAM RI Minta Polisi Usut Tuntas Kasus Dugaan Pelecehan di UnuGo Gorontalo

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) RI menyoroti dugaan kasus tindak pelecehan oleh Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Gorontalo (UnuGo).

|
Penulis: Husnul Puhi | Editor: Fadri Kidjab
TribunGorontalo.com
Komisioner Pengaduan Komnas HAM RI, Heri Kurniawan menyoroti kasus pelecehan di instansi perguruan tinggi Gorontalo 

Hal ini terungkap setelah Safira menceritakannya di Tribun Podcast, pada Rabu (29/5/2024) lalu. 

Safira mengatakan, kasus kekerasan perempuan di kampus Gorontalo banyak terjadi, namun tidak terungkap ke publik.

Alasan tidak terungkap adalah satgas PPKS yang dibentuk oleh kampus itu sendiri. Menurut Safira, satgas bukan menjadi tempat pelaporan kekerasan perempuan.

Satgas dinilai menjadi objek mediasi antara pelaku dan korban. Hal ini kata Safira,berkaca pada kasus sebelumnya yang ia lihat.

"Ada di salah satu kampus di Gorontalo terjadi kekerasan, kemudian korban ini melapor ke satgas, kemudian satgas berupaya melakukan mediasi," ungkapnya. 

"Tidak usah saja, kita damai saja, nanti setelah ini, pelaku akan di ini dan sebagainya," ucap Safira menirukan satgas ketika melayani korban kekerasan. 

Safira menyayangkan sikap oknum Satgas PPKS Kampus di Gorontalo itu, yang malah melakukan mediasi terhadap korban dan pelaku.

Seharusnya Satgas PPKS melakukan upaya hukum terhadap pelaku dan melindungi korban.

"Kami khawatir satgas ini justru menjadi objek mediasi antara pelaku dan korban," ucap Safira. 

Rektor UNU Gorontalo Bantah Tudingan Pelecehan

Rektor UNU Gorontalo akhirnya buka suara soal dugaan pelecehan terhadap para pegawainya.

Melalui kuasa hukumnya, Rahmat Huwoyon, Rektor UNU Gorontalo membantah tudingan pelecehan.

Rahmat menyebut semua tuduhan tidak benar dan hanya kesalahanpahaman.

"Hal ini hanyalah sebuah kesalahpahaman yang terjadi di lingkungan kerja dan patut untuk diluruskan kebenarannya," papar Rahmat dalam konferensi pers pada Rabu (1/5/2024).

Ia berharap konflik diselesaikan secara kekeluargaan guna menjaga nama baik rektor dan kampus. Juga memperhatikan perasaan keluarga dari kedua belah pihak.

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved