Pemkot Gorontalo
Jelang Idul Adha, Pemkot Gorontalo Kendalikan Harga Bahan Pokok Terutama Daging
Menjelang Idul Adha 1945 H, Pemerintah Kota Gorontalo akan berupaya mengendalikan harga bahan pokok dan daging.
Penulis: Fernandes Siallagan | Editor: Ponge Aldi
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Menjelang Idul Adha 1945 H, Pemerintah Kota Gorontalo akan berupaya mengendalikan harga bahan pokok dan daging.
Melalui pemantauan secara terus-menerus di distributor, pasar, swalayan terkait ketersediaan barang, harga, dan distribusi.
Hal itu disampaikan langsung oleh Wali Kota Gorontalo, Marten Taha dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Triwulan 1 Kota Gorontalo dan Tim Percepatan Peluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Kota Gorontalo Tahun 2024 di Manado, Sulawesi Utara.
"Terutama daging, harga daging pasti akan naik menjelang Idul Adha. Harga sapi mulai naik, ini perlu diperhatikan Ibu Kepala Dinas Pangan dan Kepala Dinas Pertanian," kata Marten, dalam sambutannya, Jumat (24/5/2024).
Bukan hanya terkait harga daging, bahkan ia mengarahkan agar memperhatikan sisi kesehatan sapi yang akan dijadikan kurban.
Hal ini untuk menghindari adanya penyakit mulut dan kuku, keluar dan masuk barang kata Marten harus diteliti.
Marten mengimbau agar memanfaatkan tenaga kesehatan untuk memerhatikan hewan yang akan dijadikan kurban.
"Sehingga barang itu ada, harga terjangkau dan terjamin kesehatannya. Itu prinsip yang kita lakukan menghadapi Idul Adha," tambahnya.
Selain itu, Marten juga menyentil tentang inflasi Kota Gorontalo dari Januari sampai April 2024, yakni 3,5 persen dan berada di bawah rata-rata nasional.
Capaian ini berdasalkan hasil kolaborasi antara tim pengendali inflasi daerah dalam menyikapi potensi inflasi, khususnya komoditas pangan.
Memang selama ini yang menjadi kewaspadaan pemerintah adalah saat hari besar keagamaan nasional (HBKN).
Karena pada hari-hari inilah kebutuhan dan konsumsi masyarakat semakin meningkat hingga menimbulkan gejolak ekonomi.
Marten menganjurkan untuk membatasi pembelian di hari raya besar agar harga tidak meroket.
Hal ini sesuai dengan hukum permintaan. Jika permintaan barang meningkat dan ketersediaan barang menurun maka harga suatu barang akan meningkat dengan sendirinya.
"Tapi kalau sudah naik rata-rata di atas 30 sampai 40 persen kebutuhan sehari-hari itu akan bergejolak terhadap ketersediaan kebutuhan pokok di lapangan," tandasnya.
Sebelumnya Ramadan, Idul Fitri, sampai Hari Raya Ketupat tidak ada gejolak yang menonjol terhadap tingkat inflasi di lingkungan Kota Gorontalo.
Sehingga masyarakat bisa ber hari raya dengan suasana seperti biasa termasuk sampai Idul Adha nanti. (*/Fernandes)
9 Truk Bantuan dari BTN untuk Pemkot Gorontalo Jelang Migrasi RKUD, Kaban: Bukan Gratifikasi |
![]() |
---|
7 Ribu Pegawai Pemkot Gorontalo Eksodus ke BTN Tinggalkan BSG |
![]() |
---|
7 Jam di Kantor Kejati Gorontalo, Marten Taha Dicecar 30 Pertanyaan Soal Pencairan Dana Perjadin |
![]() |
---|
Sekdis Pendidikan Kota Gorontalo Ikut Diperiksa Kejati Buntut Kasus Perjalanan Dinas |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Marten Taha Kembali Diperiksa Kejati soal Kasus Perjadin Pemkot Gorontalo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.