SMA Wira Bhakti Gorontalo
Respons Polres Bone Bolango soal Kasus Perundungan di SMA Wira Bhakti Gorontalo
Kepolisian Resor (Polres) Bone Bolango turun tangan langsung menangani dugaan perundungan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Terpadu Wira Bhakti Gorontalo
Penulis: Arianto Panambang | Editor: Ponge Aldi
TRIBUNGORONTALO.COM, Bone Bolango - Kepolisian Resor (Polres) Bone Bolango turun tangan langsung menangani dugaan perundungan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Terpadu Wira Bhakti Gorontalo.
Kasat Binmas Polres Bone Bolango, Iptu Atmal Fauzi mengatakan pihaknya telah melakukan langkah awal di SMA Wira Bhakti Gorontalo.
"Dengan koordinasi bapak Kapolres, kami melakukan langkah awal mendatangi SMA Wira Bhakti Gorontalo," ungkapnya kepada TribunGorontalo.com, Rabu (22/5/2024)
"Setelah mendatangi, kami konfirmasi masalah yang viral, setelah kami cek bukan 30 orang siswi, tapi 27 siswi taruni (yang kabur)," tambahnya
Atmal menjelaskan telah meminta keterangan dari pihak sekolah terkait dugaan perundangan. Pihaknya juga melakukan pencegahan terhadap siswa-siswi.
"Kami melakukan langkah antisipasi, terus menguatkan bagaimana mengingatkan mereka antara senior dan junior bahwa terkait perundungan ini tidak dibenarkan," jelasnya
Upaya-upaya pencegahan tersebut rutin dilakukan Polres Bone Bolango dilingkungan sekolah setelah viralnya 30 siswi taruni yang kabur.
Polres Bone Bolango mengutus satu personelnya di SMA Wira Bhakti Gorontalo untuk memantau dan memastikan dugaan perundungan tidak terjadi.
"Ada personel kami bertugas di Wira Bhakti juga untuk melakukan pemantauan dan penjagaan disitu, tentu untuk menjaga kebaikan di Wira Bhakti," tegasnya
Atmal juga mengatakan jika terdapat tindak pidana didalamnya, tentu pihaknya akan melakukan penindakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Diketahui, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Bone Bolango ikut turun tangan menangani kasus dugaan perundungan di SMA Wira Bhakti.
"Kita berkoordinasi dengan pihak sekolah dan siswa sudah kembali semuanya, sekarang aktivitasnya sudah seperti biasa, karena kemarin kita hadir bersama dinas juga," ucap Kanit PPA Sat Reskrim Polres Bone Bolango, Ipda Ishak Yusuf
Bantahan Kepsek SMA Terpadu Wira Bhakti Gorontalo

Kepsek SMA Terpadu Wira Bhakti Gorontalo, Marwan Potale membantah segala tudingan perundungan.
"Tidak ada perundungan yang dilakukan oleh senior kepada anak-anak kita yang kabur itu," ungkapnya kepada wartawan, Selasa (14/5/2024).
Marwan menjelaskan senioritas di SMA Wira Bhakti Gorontalo sudah dihilangkan sejak diterapkan Undang-undang Perlindungan Anak.
"Karena senioritas itu kita ubah menjadi pola asuh," jelasnya.
Marwan juga menambahkan, sebelumnya pihak sekolah sudah melakukan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) internal terhadap 30 siswa yang diduga kabur dari asrama.
Proses BAP juga didampingi oleh orang tua, sehingga anak terbuka dan tidak tertekan ketika diperiksa.
"Kita menjaga kebenaran yang disampaikan (siswa) dan kita juga menjaga jangan sampai anak yang kita BAP itu tertekan," ujarnya.
Marwan menyebut dari hasil BAP internal yang dilakukan oleh pihak sekolah, tidak ada proses kekerasan didalam sekolah.
"Tidak ada satu orang pun, anak-anak yang telah diperiksa itu ada kekerasan fisik yang dialami. Bahkan katanya di media jatuh di tangga itu tidak ada setelah diperiksa," jelasnya.
"Buktinya 30 siswa yang kabur itu sudah kembali, bahkan jadi 33 orang, karena yang tiga orang itu ada izin sakit," ucap dia.
Marwan berspekulasi bahwa jika perundungan di sekolah, seharusnya siswa 30 orang itu tak kembali.
"Jika ini perundungan, pasti 30 anak-anak yang lari itu tidak pulang. Hasilnya juga tidak ada satu anak pun cedera fisik," tegasnya.
Selain itu, pihak SMA Terpadu Wira Bhakti Gorontalo masih terus mendalami nformasi dugaan perundungan di sekolahnya.
"Kita belum ada data lengkap apa yang sebenarnya terjadi pada anak, kemungkinan Senin depan akan rampung," tandas Marwan.
Diketahui, puluhan siswa di Sekolah Menengah Atas (SMA) Terpadu Wira Bhakti (WB) Gorontalo kabur dari asrama sekolah, Jumat (10/5/2024) pukul 01.00 Wita
Sebanyak 30 siswa itu kabur karena diduga sering dibully atau mendapatkan perundungan dari kakak kelasnya.
Mereka melarikan diri melalui selokan besar dan melewati rawa-rawa yang tebus ke persawahan
Bahkan tiga orang siswa lainnya sempat terpisah dari rombongan hampir diganggu preman di area itu.
Setelah berada dijalan, mereka mencari pertolongan saat bertemu sorang kakek. Mereka dibawa pulang dan meminjam handphone cucu kakek tersebut
Para siswa itu meminjam handphone warga dan menghubungi alumni siswa SMA Wira Bhakti melalui instagram
30 siswa itu menempuh perjalanan dari Bone Bolango menuju Kota Gorontalo sekitar 14 kilometer menggunakan taksi online.
Mereka harus tidur di teras rumah karena tidak ingin menggangu pemilk rumah
Para siswa menjelaskan perlakuan mereka dapat yakni saat ingin salat Jumat, para siswa disebut mendapatkan perlakuan bullying.
Mukena mereka diikat satu sama lain, mereka juga sering diminta untuk setrika baju senior dan nyuci piring senior padahal itu urusan pribadi masing-masing
Tak hanya itu, para siswa juga dipaksa makan dengan porsi berlebihan dan harus dihabiskan. Bahkan para siswa diminta membeli kebutuhan senior seperti tisu dan kecap
Para siswa diminta duduk sinden dengan posisi tumpuan badan berada di jari-jari kaki selama berjam-jam.
Keluhan tersebut sudah disampaikan para siswa ke orangtua melalui surat tapi tidak pernah sampai. (*Arianto)
Viral Dugaan Bullying di SMA Wira Bhakti Gorontalo, 3 Permintaan Siswa Disetujui Pihak Sekolah |
![]() |
---|
SMA Wira Bhakti Gorontalo Minta Keterangan 30 Siswa Korban Bully Senior |
![]() |
---|
Tanggapan Orangtua Siswa SMA Wira Bhakti Gorontalo yang Diduga Di-bully Senior |
![]() |
---|
Soal Perundungan di SMA Wira Bhakti Gorontalo, Pemerhati Singgung soal Peran Ortu dan Mental Anak |
![]() |
---|
Ombudsman RI Gorontalo Usut Kasus Dugaan Perundungan Siswa SMA Wira Bhakti |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.