Helikopter Presiden Iran Jatuh

Pemerintah Israel Sebut Tak Ada Air Mata untuk Kepulangan Presiden Iran, Ebrahim Raisi

Mendengar kabar kematian Presiden Iran, Ebrahim Raisi, Pemerintah Israel buka suara, mengatakan bahwa mereka tidak ada sangkut-paut dengan hal ini.

Editor: Rafiqatul Hinelo
Prisidensi Iran/AFP
Presiden Iran Ebrahim Raisi, meninggal saat kecelakaan helikopter 

TRIBUNGORONTALO.COM - Mendengar kabar kematian Presiden Iran, Ebrahim Raisi, Pemerintah Israel buka suara, mengatakan bahwa mereka tidak ada sangkut-paut dengan kejadian tersebut. 

Diketahui, helikopter yang ditumpangi Presiden Iran, Ebrahim Raisi, dan sejumlah pejabat lainnya,mengalami kecelakaan, Minggu (19/5/2024). 

Mengutip laporan kantor berita Iran Tasnim, Kecelakaan itu terjadi ketika presiden kembali dari wilayah Khoda Afarin di provinsi Azerbaijan Timur di barat laut Iran.

Kabarnya, sebelum kecelakaan itu terjadi, Presiden Iran menghadiri suatu acara peresmian bendungan di perbatasan, bersama dengan Republik Azerbaijan.

Persitiwa ini telah menewaskan sembilan jiwa, termasuk Presiden Iran, Ebrahim Raisi. 

Setelah resmi diumumkan bahwa Ebrahim Raisi telah meninggal dunia, Israel kemudian memberikan respons atas peristiwa ini. 

Pemerintah Israel mengatakan bahwa peristiwa yang terjadi tidak ada hubungannya dengan pihak mereka. 

Menteri Warisan Israel, Amichay Eliyahu, menanggapi kabar meninggalnya Ebrahim Raisi dengan memposting gambar segelas wine di X, disertai dengan caption “Cheers”.

Mantan Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman, dan pemimpin partai oposisi sayap kanan Yisrael Beiteinu, mengatakan Israel tidak akan bersedih.

"Israel tidak akan menitikkan air mata atas kematian Presiden Iran," kata mereka kepada Yedioth Ahronoth.

Israel Dituduh Terlibat dalam Kematian Presiden Iran Ebrahim Raisi
Segera setelah pengumuman kecelakaan tersebut, seorang pejabat Israel yang tidak mau disebutkan namanya, membantah keterlibatan Israel dalam kecelakaan itu.

"Bukan kami," kata pejabat Israel itu kepada Reuters, Senin (20/5/2024).

Sebelumnya, Kepala Masyarakat Bulan Sabit Merah Iran (IRCS), Pir-Hossein Kolivand, mengatakan tidak ada korban selamat yang ditemukan di lokasi jatuhnya helikopter tersebut di wilayah Varzaqan, Provinsi Azerbaijan Timur, Iran.

Presiden Raisi sedang kembali ke Iran bersama Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amirabdollahian, dan beberapa orang lainnya dari upacara peresmian bendungan di perbatasan Iran dengan Republik Azerbaijan saat kecelakaan itu terjadi.

Pencarian lokasi jatuhnya helikopter tersebut memakan waktu selama berjam-jam, dengan bantuan tim penyelamat, angkatan bersenjata Iran, dan bantuan dari berbagai negara.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved