Helikopter Presiden Iran Jatuh

Harapan Pupus! Helikopter Rombongan Presiden Iran Diduga Terbakar 'Semua Awak Dikhawatirkan Tewas'

Drone Turki menemukan kordinat yang diduga lokasi jatuhnya helikopter tersebut.

Editor: Fadri Kidjab
Prisidensi Iran/AFP
Presiden Iran Ebrahim Raisi. Tidak ada tanda-tanda kehidupan di antara penumpang helikopter yang membawa Presiden Iran. 

Seorang pejabat Iran mengatakan, Ebrahim Raisi dan penumpang lain dikhawatirkan tewas dalam insiden tersebut.

“Helikopter Presiden Raisi terbakar habis dalam kecelakaan itu."

"Sayangnya, semua awak (penumpang) dikhawatirkan tewas," kata pejabat itu kepada Reuters.

Siapa saja bersama Presiden Iran?

Dikutip dari outlet media lokal IRGC, Sepah, dilaporkan ada sembilan orang termasuk beberapa pejabat Iran yang bersama dengan Raisi dalam helikopter tersebut.

Mereka adalah Menteri Luar Negeri, Hossein Amir Abdollahian; Gubernur Provinsi Azerbaijan Timur, Malek Rahmati; dan imam salat Jumat, Tabriz Imam Mohammad Ali.

Selain itu, adapula seorang pilot, kopilot, kepala kru, kepala keamanan, dan pengawal.

Baca juga: Drone Turki Temukan Indikasi Reruntuhan Helikopter, Presiden Iran Ebrahim Raisi Diduga Tewas

Sosok Ebrahim Raisi

Ebrahim Raisi lahir pada 14 Desember 1960 di wilayah Mashhad, Iran. Dia menempuh pendidikan di bidang hukum dan pernah belajar di Universitas Teheran.

Raisi memulai karier profesionalnya di bidang hukum dan menjadi jaksa muda di Tehran pada awal 1980-an.

Selama lebih dari empat dekade, Ebrahim Raisi telah menjabat dalam berbagai posisi penting di sektor hukum dan kehakiman Iran.

Sebelum menjabat sebagai Presiden, ia terkenal telah malang melintang sebagai hakim dan jaksa agung yang berpengaruh di Iran, serta memegang tanggung jawab sebagai kepala sistem peradilan di Iran.

Selain itu, Raisi juga memiliki hubungan yang dekat dengan otoritas religius dan politik tertinggi di Iran, termasuk Ayatollah Ali Khamenei, yang merupakan Pemimpin Tertinggi Iran.

Dalam pemilihan presiden Iran pada tahun 2021, Ebrahim Raisi mencalonkan diri sebagai kandidat dari sayap konservatif melalui Jame-e Ruhaniat-e Mubarez atau dalam Bahasa Indonesia disebut Asosiasi Ulama Pejuang

Dia menekankan janji untuk melawan korupsi, mengatasi masalah ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan rakyat Iran.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved