Perundungan Wira Bhakti
DPRD Bone Bolango Desak Penuntasan Kasus Perundungan di SMA Wira Bhakti Gorontalo
"Sangat disayangkan kejadian di SMA Wira Bhakti. Ini jelas merugikan semua pihak," ungkap Faisal kepada TribunGorontalo.com, Kamis (16/5/2024).
Penulis: Arianto Panambang | Editor: Wawan Akuba
Setelah berada di area jalan, puluhan siswa berusaha mencari pertolongan dengan meminjam handphone warga.
Bahkan tiga orang siswa lainnya sempat terpisah dari rombongan siswa lainnya, bahkan hampir diganggu oleh preman di area itu.
Beruntungnya ketiga siswa itu bertemu kembali dengan rombongan di salah satu kantor desa di Bone Bolango.
"Mereka ketemu seorang kakek dan meminjam hp-nya, tapi hp kakek itu tidak bisa digunakan untuk download aplikasi Instagram. Akhirnya kakek mengajak mereka ke rumahnya dan meminjamkan hp anaknya," paparnya.
Baca juga: Aktivis Perempuan Kecam Aksi Mahasiswa Buang Pakaian Dalam Wanita di Polres Gorontalo
Akhirnya para siswa ini mengunakan hp tersebut untuk menghubungi eks Siswa SMA Wira Bhakti melalui Instagram.
"Kebetulan eks siswa ini sedang aktif Instagram juga, cuman posisi dia bersama ayahnya tidak berada di rumah, tapi di rumah itu ada saudara mereka," jelasnya.
"Para siswa ini tetap melanjutkan perjalanan walaupun pemilik rumah tidak di tempat, mereka lalu pesan tiga Maxim car dari hp yang dipinjam tadi, dan menuju ke rumah mantan siswa di sekolah itu," tuturnya.
30 siswa itu menempuh perjalanan dari Bone Bolango menuju Kota Gorontalo sekitar 14 kilometer.
"Sampai ditujuan, rumah itu terkunci, karena mungkin mereka tidak enak membangunkan, jadi mereka tidur di teras, pas pagi saudara pemilik rumah kaget," ucapnya.
"Kaget karena sudah siswa banyak siswa di situ, alhamdulillah pemilik rumah langsung kasih makan ke mereka," tambahnya.
Pemilik Rumah, Rusdianto membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan sebanyak 30 siswa sejak Jumat dini hari sudah berada di rumahnya.
"Betul, sudah dari jam 3 subuh mereka di situ, saya dikasih tahu tetangga saat pagi hari ada dua orang di teras rumah, ternyata temannya lain ada di masjid," kata Rusdianto kepada TribunGorontalo.com melalui sambungan telepon, Minggu (12/5/2024) siang.
Rusdianto menjelaskan bahwa anaknya pernah bersekolah di SMA Terpadu Wira Bhakti Gorontalo, sehingga memiliki hubungan pertemanan dengan salah satu siswa yang kabur.
"Mereka menghubungi anak saya, karena temannya anak saya ini dulu sering tidur di rumah," jelasnya.
Eks Danramil di Gorontalo Utara itu juga mengatakan puluhan siswa yang kabur ini karena sudah tidak tahan dengan perlakuan seniornya.
"Saya sempat tanya mereka, katanya mereka sudah tidak tahan. Uangnya sering cepat habis karena sering dipalak sama seniornya, beli tisu, disuruh setrika, cuci piring seniornya," ungkapnya.
"Anak saya juga pernah sekolah di situ, karena dia tidak tahan dengan kelakuan seniornya, jadi saya pindahkan," jelasnya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/Ketua-Komisi-1-DPRD-Bone-Bolango-Faisal-Mohie.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.