Berita Kabupaten Gorontalo

Aktivis Perempuan Kecam Aksi Mahasiswa Buang Pakaian Dalam Wanita di Polres Gorontalo

Fatiya, yang juga Sekretaris Immawati Cabang Kabupaten Gorontalo, tidak mempermasalahkan aksi demo mahasiswa terkait dugaan pungli di Desa Pulubala.

|
Penulis: Fernandes Siallagan | Editor: Wawan Akuba
TribunGorontalo.com
Aksi melempar pakaian dalam ke Polres Gorontalo oleh mahasiswa. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Aksi demonstrasi mahasiswa di Polres Gorontalo pada Senin (13/5/2024) menuai kecaman dari aktivis perempuan Fatiya Adam.

Kecaman ini terkait penggunaan pakaian dalam wanita sebagai atribut dalam aksi tersebut.

Fatiya, yang juga Sekretaris Immawati Cabang Kabupaten Gorontalo, tidak mempermasalahkan aksi demo mahasiswa terkait dugaan pungli di Desa Pulubala.

Namun, ia menyayangkan penggunaan pakaian dalam wanita sebagai simbol protes.

"Hal ini termasuk bagian yang sensitif dan merendahkan perempuan," tegas Fatiya kepada TribunGorontalo.com, Kamis (16/5/2024).

Baca juga: Wali Kota Gorontalo Hadiri Pelantikan dan Pembukaan Bimtek Panitia Pemilihan Kecamatan

Menurut Fatiya, aksi tersebut telah melenceng dari tujuan se\mula.

"Kita adalah kaum akademisi yang dipandang sebagai agen perubahan. Mari gunakan gerakan-gerakan yang membangun," pesannya.

Fatiya mendesak agar aksi selanjutnya direncanakan dengan matang, tidak merugikan pihak lain, aman, dan jelas tujuannya.

Ia juga mengusulkan pelatihan bagi peserta demo untuk memastikan aksi berlangsung damai dan tanpa provokasi.

"Berikan pelatihan kepada peserta demo secara damai tanpa konflik, kekerasan, dan tidak memprovokasi," tambahnya.

Fatiya berharap aksi serupa tidak terulang kembali dan norma sosial dapat dihormati bersama. Ia juga menekankan pentingnya penggunaan perangkat aksi yang relevan dan memperkuat pesan yang ingin disampaikan.

"Poin pentingnya adalah memastikan pesan masa aksi tidak teralihkan oleh seputar perangkat aksi yang kontroversial," tandasnya.

Baca juga: Ayam Geprek Sederhana di Gorontalo, Porsi Besar, Harga Terjangkau, Rasa Unik

Aksi mahasiswa di Polres Gorontalo telah memicu berbagai reaksi. Selain kecaman dari aktivis perempuan, aksi ini juga menuai kritik dari berbagai pihak di media sosial.

Beberapa netizen menilai aksi tersebut tidak pantas dan tidak mencerminkan citra mahasiswa sebagai agen perubahan.

Di sisi lain, ada juga yang membela aksi tersebut dengan alasan ingin menarik perhatian publik terhadap isu pungli di Desa Pulubala. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved