Human Interest Story
Kisah Parmin Podungge sang Pengusaha Wahana Mainan
Di sanalah Parmin Podungge, seorang pengusaha wahana mainan anak, menebar kebahagiaan dengan berbagai permainan yang ia sediakan.
Penulis: Rahman Halid | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Di antara pesona Pantai Pohon Cinta yang memukau, tawa dan keceriaan anak-anak terdengar riang, Rabu (15/5/2024).
Di sanalah Parmin Podungge, seorang pengusaha wahana mainan anak, menebar kebahagiaan dengan berbagai permainan yang ia sediakan.
Parmin, pria berusia 34 tahun ini, menjelma menjadi pahlawan bagi anak-anak yang ingin bersenang-senang di pantai.
Setiap malam, mulai pukul 18.00 hingga 23.00 WITA, ia membuka lapaknya, menawarkan berbagai wahana seru seperti mandi bola, tembak panah, dan melukis keramik.
Baca juga: Eks Kepala Bea Cukai DIY Didakwa Terima Gratifikasi Rp 23,5 M, Termasuk dari Suami Maia Estianty
"Setiap malam saya membuka wahana mainan anak-anak di Pantai Pohon Cinta. Anak-anak sangat senang bermain di sini, dan itu membuat saya bahagia.
Dalam sebulan, penghasilan saya bisa mencapai delapan juta rupiah," ujar Parmin dengan senyum lebar.
Bagi Parmin, pekerjaannya bukan hanya tentang mencari nafkah, tetapi juga menghadirkan kebahagiaan bagi anak-anak. Melihat mereka bermain dengan penuh tawa adalah kepuasan tersendiri baginya.
"Saya senang menjadi pedagang wahana anak karena melihat keceriaan mereka adalah kepuasan tersendiri bagi saya," tambahnya.
Baca juga: Cerita Wanita Gorontalo Alami Luka Bakar Akibat Skincare Abal-Abal
Wahana Parmin selalu ramai dikunjungi, terutama saat akhir pekan. Anak-anak dengan antusias mencoba berbagai permainan, sementara orang tua mereka duduk bersantai menikmati pemandangan pantai yang indah.
"Saya memang menetapkan biaya sebesar Rp. 10.000 untuk setiap wahana. Harga tersebut cukup terjangkau, sehingga banyak orang tua yang tidak ragu untuk mengajak anak-anak mereka bermain di sini," jelas Parmin.
Kehadiran Parmin dengan wahananya telah menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung Pantai Pohon Cinta.
Tidak hanya anak-anak yang senang, tetapi juga orang tua yang melihat anak-anak mereka bermain dengan gembira.
"Setiap malam, saya melihat anak-anak bermain dengan riang. Itulah yang membuat saya terus semangat menjalankan usaha ini, meskipun kadang terasa lelah. Keceriaan anak-anak adalah motivasi terbesar saya," tutupnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.