Ganjar Menolak jadi Menteri, Gibran: Yang Menawari Siapa?

Menurut capres nomor urut 3 itu, tawaran akan ditolak. Sebab dirinya memilih jadi oposisi atau di luar pemerintahan. 

Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
Kolase TribunGorontalo.com
Ganjar menolak gabung menteri kabinet Prabowo dan Gibran. Hal itu ditanggapi oleh Gibran: siapa yang ajak? 

TRIBUNGORONTALO.COM – Setelah resmi dinyatakan kalah dalam Pilpres 2024, Ganjar Pranowo, calon presiden (Capres) menolak jadi menteri. 

Menurut capres nomor urut 3 itu, tawaran akan ditolak. Sebab dirinya memilih jadi oposisi atau di luar pemerintahan. 

Namun, pernyataan Ganjar ini ditanggapi santai oleh calon wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming

“Yang menawari siapa?” tanya Gibran dikutip dari TribunNews.com, Kamis (28/3/2024). 

Pernyataan Gibran ini seakan berbanding terbalik dengan sikapnya yang mengaku akan merangkul yang lain. 

Karena itu, Gibran dicecar pertanyaan soal apakah penolakan Ganjar jadi menteri artinya memang tidak ingin dirangkul.

“Ya nggak tahu. Lha mau nggak?” tutur Gibran.

Lagi-lagi Gibran menegaskan jika sejauh ini pihaknya tidak menawari Ganjar posisi menteri. 

“Kalau penawarannya nggak tahu. Setahu saya nggak ada penawaran seperti itu,” ungkapnya.

Meski begitu, Gibran menjelaskan jika penyusunan kabinet untuk pemerintahannya dengan Prabowo belum dilakukan. 

Kabinet akan dibicarakan nanti, sebab rentang waktunya masih terlalu jauh.

“Masih nanti itu ya. Masih lama. Masih harus diskusi dan lain-lain,” jelasnya.

Awak media sempat mengonfirmasi susunan kabinet Prabowo dan Gibran yang sempat viral. 

Menurutnya, susunan itu bukanlah informasi valid alias bohong atau hoax. 

“Nggak bener (susunan kabinet di X),” ujarnya.

Ganjar pilih di luar pemerintahan

Sebelumnya, Ganjar mengaku lebih memilih untuk berada di luar pemerintahan.

Menurutnya, hal itu baik demi keseimbangan antara oposisi dan pemerintahan. Agar tetap ada yang mengontrol.

Dia menyampaikan terima kasih kepada pihak yang menawarkan posisi menteri terkait wacana pembentukan koalisi besar oleh parpol yang mengusung paslon 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Ganjar menilai bahwa tawaran posisi menteri itu lebih baik ditujukan kepada parpol yang berada di koalisi pengusung Prabowo-Gibran karena akan lebih fair.

Selain itu, cukup banyak jumlah parpol yang berada di paslon 02.

“Saya sampaikan terima kasih, lebih baik diberikan kepada pemenang untuk sebebas-bebasnya memilih dan jauh lebih baik kalau kelompok yang sudah mendukung itu yang diutamakan bukan saya, tidak fair," kata Ganjar. 

Mantan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) itu menyebut, lebih ‘respect’ jika memberi keleluasaan kepada paslon pemenang Pilpres 2024.

Oleh karena itu, dia tetap menjalin komunikasi dengan para relawan Ganjar-Mahfud di dalam negeri dan di luar negeri untuk melakukan berbagai kegiatan.

Hal itu untuk mewujudkan ide atau gagasan dengan memperhatikan realita yang berlangsung di tengah masyarakat.

Misalnya, relawan Ganjar-Mahfud di Amerika Serikat (AS) telah melaksanakan pendidikan politik secara rutin agar rakyat melek politik.

“Saya bilang kepada relawan, ayo politik bisa agung kalau kita punya integritas yang tinggi, punya niat baik yang sama. Politik menjadi hancur kalau kita hanya bicara kekuasaan,” katanya.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved