Serangan Teroris di Rusia

Serangan di Konser Rock Moskow Rusia, Lebih dari 60 Tewas

Terkait dengan serangan ini, Moskow dan negara-negara lainnya di seluruh dunia kembali meratifikasi kebutuhan akan koordinasi global dalam memerangi t

Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
Dmitry Serebryakov AP
Polisi memblokir jalan menuju Balai Kota Crocus di tepi barat Moskow, Rusia, Jumat, 22 Maret 2024. Beberapa pria bersenjata menyerbu gedung konser besar di Moskow dan menembakkan senjata otomatis ke arah kerumunan, melukai sejumlah orang. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Moskow -- Ketegangan merayap di Moskow setelah serangan mengerikan terjadi di Crocus City Hall pada hari Jumat (22/3/2024). 

Serangan tersebut menyebabkan lebih dari 60 orang tewas dan lebih dari 100 lainnya terluka parah.

Penyerang tiba-tiba menyerbu gedung konser yang sesak dengan pengunjung. Para pelaku menyerang mereka dengan senjata api.

Kejadian tragis ini terjadi hanya beberapa hari setelah Presiden Vladimir Putin mengamankan kekuasaannya dalam pemilihan yang sangat terorganisir.

Kelompok teroris ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan mematikan ini melalui pernyataan yang diposting di media sosial mereka.

Seorang pejabat intelijen Amerika Serikat telah mengonfirmasi bahwa cabang kelompok tersebut di Afghanistan merencanakan serangan di Moskow dan berbagi informasi ini dengan otoritas Rusia.

Sementara penyelidik negara menyelidiki insiden tersebut sebagai tindak terorisme, belum jelas nasib para penyerang setelah serangan brutal itu.

Serangan ini menyebabkan gedung konser terbakar dengan atap yang runtuh. Tercatat menjadi serangan paling mematikan di Rusia dalam beberapa tahun terakhir.

Wali Kota Moskow, Sergei Sobyanin, menyebut serbuan itu sebagai "tragedi besar." Putin sendiri diberitahu hanya beberapa menit setelah serangan terjadi di Crocus City Hall, gedung konser megah yang mampu menampung 6.200 orang.

Para korban tewas dan terluka terutama merupakan pengunjung yang berkumpul untuk menikmati pertunjukan band rock Rusia, Picnic.

Laporan awal dari Komite Investigasi, lembaga penyelidikan pidana negara, menyebutkan bahwa lebih dari 60 orang tewas dan 145 lainnya terluka, dengan 115 di antaranya harus dirawat di rumah sakit.

Video yang beredar menunjukkan bagaimana gedung tersebut terbakar, disusul oleh suara tembakan dan kepanikan di antara para pengunjung.

Sementara itu, penjaga di gedung konser dilaporkan tidak memiliki senjata, memperburuk keadaan saat serangan dimulai.

Ini menjadi pukulan telak bagi Rusia yang tengah terlibat dalam perang di Ukraina yang telah berlangsung selama tiga tahun.

Reaksi dari berbagai pihak terhadap serangan ini mengalir dari seluruh dunia, sementara otoritas Rusia menegaskan peningkatan keamanan di seluruh kota, membatalkan semua acara massal dan menutup teater serta museum untuk sementara waktu.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved