Ramadan Gorontalo 2024
Ribuan Warga Ikut Koko'o Talumolo di Gorontalo saat Awal Ramadan
Ribuan warga Gorontalo mengikuti tradisi Koko'o di Bundaran Saronde Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo pada Selasa, (11/3/2024) malam
Penulis: Prailla Libriana Karauwan | Editor: Ponge Aldi
Koko'o Talumolo mencetak sejarah baru dalam satu dekade berdirinya komunitas itu.
Artinya, telah 10 tahun lamanya Koko'o Talumolo hadir di tengah warga Gorontalo pada saat hari pertama sahur di Ramadan 2024.
Sejarah baru yang diciptakan dalam satu dekade Koko'o Talumolo adalah mengetuk bambu untuk bangunkan sahur warga Gorontalo dengan melintasi rute terpanjang.
Biasanya, saat bangunkan warga di malam pertama sahur, rute yang dilalui Koko'o Talumolo dari depan Rumah Dinas Wali Kota Gorontalo, Jl Nani Wartabone, Kelurahan Limba U 1, hingga Jl Mayor Dullah, Talumolo, Kota Gorontalo.
Namun, pada ramadan kali ini, Koko'o Talumolo memiliki rute terpanjang selama berdirinya komunitas tersebut.
Rutenya, dari Jl Nani Wartabone yaitu pintu gerbang Universitas Negeri Gorontalo hingga ke Jl Mayor Dullah, Markas Besar Koko'o Talumolo.
Perlu diketahui, jarak dari pintu gerbang UNG menuju ke Markas Koko'o Talumolo kurang lebih 6,3 kilo meter. Jika, berkendara menggunakan sepeda motor sekira 15 menit.
Pada Ramadan 2024, Koko'o Talumolo berkolaborasi dengan Universitas Negeri Gorontalo (UNG) untuk bangunkan warga sahur.
Komunitas yang berdiri sejak 2015 lalu ini sampai membuat ribuan bambu untuk dimeriahkan di malam pertama sahur Ramadan 2024.
Ribuan bambu itu juga termasuk catatan sejarah yang dibuat oleh komunitas tersebut.
Diketahui, Koko'o Talumolo tiap kali membangunkan warga untuk bersahur, berjalan kaki dengan menggunakan bambu yang diketuk dan diiringi lantunan musik islami.
Tradisi unik ini, dikenal sebagai Koko'o. Momen spesial bagi masyarakat Gorontalo untuk menyambut datangnya waktu sahur.
Tradisi ini dihidupkan oleh kelompok pemuda dari Kelurahan Talumolo, Kota Gorontalo yang tergabung dalam Komunitas Koko'o Talumolo.
Suara bambu yang diketuk bersama-sama, diiringi dengan lantunan musik islami, menciptakan suasana Ramadan yang penuh kekhusyu'an dan kedamaian.
Tradisi Tabuh Sahur ini menjadi bukti kekayaan budaya Gorontalo yang masih terjaga.
Antusiasme masyarakat yang tinggi dalam mengikuti tradisi ini menunjukkan bahwa budaya lokal masih memiliki tempat di hati masyarakat Gorontalo. (*/Praila/Husnul)
1.560 Personel Polda Gorontalo Diturunkan dalam Operasi Ketupat 2024 |
![]() |
---|
Boalemo Siap Pecahkan Rekor Tumbilotohe Gorontalo dengan 10.000 Lampu Botol di Ramadan 1445 H |
![]() |
---|
Bone Bolango Satu-satunya Kabupaten di Gorontalo yang Tak Gelar Pasar Senggol Ramadan |
![]() |
---|
Warga Gorontalo Mulai Berburu Busana Muslim Jelang Lebaran Idulfitri |
![]() |
---|
4 Rekomendasi Toko Gorden di Kota Gorontalo, Cocok Belanja Kebutuhan Dekorasi Rumah Sambut Idulfitri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.