Ramadan Gorontalo 2024

Ribuan Warga Ikut Koko'o Talumolo di Gorontalo saat Awal Ramadan

Ribuan warga Gorontalo mengikuti tradisi Koko'o di Bundaran Saronde Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo pada Selasa, (11/3/2024) malam

|
TRIBUNGORONTALO/PRAILLA KARAUWAN
Warga Gorontalo yang menunggu Koko'o Talumolo di Bundaran Saronde Kota Gorontalo 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Ribuan warga Gorontalo mengikuti tradisi Koko'o di Bundaran Saronde Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo pada Selasa, (11/3/2024) malam

Warga Gorontalo tampak dengan sabar menunggu rombongan yang memukul kentong untuk membangunkan warga pada awal Ramadan 2024.

Fitrah Aimang, warga Gorontalo rela menunggu Koko'o tersebut di bundaran Saronde Senin malam.

Kata Fitrah, dia sengaja menunggu barisan Koko'o Talumolo di Bundaran Saronde. Dia tidak mau tercebak macet ketika dia pulang.

"Kalau bawa motor susah mau pulang karena pasti macet," ujarnya kepada TribunGorontalo.com.

Warga Kabupaten Gorontalo ini antusias ingin melihat tradisi Gorontalo membangunkan sahur. Dia pun rela menempuh jarak lima Kilometer untuk menyaksikan acara ini

"Tidak apa, ada naik motor juga," lanjutnya.

Heru Hasan warga Sulawesi Tengah ini mengaku rela datang beberapa jam sebelumnya demi menonton koko'o tersebut.

Kata dia,sangat tertarik melihat tradisi Gorontalo yang satu ini. 

"Saya tidak dapat pulang kampung puasa ini, tapi terobati dengan koko'o ini," ujarnya.

Menurut Heru, tradisi Koko'o di Gorontalo tidak ada di kampung halamannya. Maka oleh karena itu, dirinya sangat antusias melihat kemeriahan koko'o Talumolo.

"Tidak nyangka akan seramai ini, padahal belum lewat (koko'o)" lanjutnya.

Heru berharap, tradisi semacam ini dapat dilestarikan oleh warga Gorontalo khususnya sebab kegiatan semacam ini hanya ada di Gorontalo.

"Semoga akan terus ada dan lebih meriah ditahun-tahun berikutnya," tutupnya

Satu Dekade Koko'o Talumolo, Bangunkan Warga di Malam Perdana Sahur Ramadan 2024

Kemeriahan kegiatan ketuk sahur bertajuk Koko'o Talumolo, Gorontalo. FOTO: Husnul Puhi
Kemeriahan kegiatan ketuk sahur bertajuk Koko'o Talumolo, Gorontalo. FOTO: Husnul Puhi (TribunGorontalo.com/HusnulPuhi)

Koko'o Talumolo mencetak sejarah baru dalam satu dekade berdirinya komunitas itu.

Artinya, telah 10 tahun lamanya Koko'o Talumolo hadir di tengah warga Gorontalo pada saat hari pertama sahur di Ramadan 2024.

Sejarah baru yang diciptakan dalam satu dekade Koko'o Talumolo adalah mengetuk bambu untuk bangunkan sahur warga Gorontalo dengan melintasi rute terpanjang.

Biasanya, saat bangunkan warga di malam pertama sahur, rute yang dilalui Koko'o Talumolo dari depan Rumah Dinas Wali Kota Gorontalo, Jl Nani Wartabone, Kelurahan Limba U 1, hingga Jl Mayor Dullah, Talumolo, Kota Gorontalo.

Namun, pada ramadan kali ini, Koko'o Talumolo memiliki rute terpanjang selama berdirinya komunitas tersebut.

Rutenya, dari Jl Nani Wartabone yaitu pintu gerbang Universitas Negeri Gorontalo hingga ke Jl Mayor Dullah, Markas Besar Koko'o Talumolo.

Perlu diketahui, jarak dari pintu gerbang UNG menuju ke Markas Koko'o Talumolo kurang lebih 6,3 kilo meter. Jika, berkendara menggunakan sepeda motor sekira 15 menit.

Pada Ramadan 2024, Koko'o Talumolo berkolaborasi dengan Universitas Negeri Gorontalo (UNG) untuk bangunkan warga sahur.

Komunitas yang berdiri sejak 2015 lalu ini sampai membuat ribuan bambu untuk dimeriahkan di malam pertama sahur Ramadan 2024.

Ribuan bambu itu juga termasuk catatan sejarah yang dibuat oleh komunitas tersebut.

Diketahui, Koko'o Talumolo tiap kali membangunkan warga untuk bersahur, berjalan kaki dengan menggunakan bambu yang diketuk dan diiringi lantunan musik islami.

Tradisi unik ini, dikenal sebagai Koko'o. Momen spesial bagi masyarakat Gorontalo untuk menyambut datangnya waktu sahur.

Tradisi ini dihidupkan oleh kelompok pemuda dari Kelurahan Talumolo, Kota Gorontalo yang tergabung dalam Komunitas Koko'o Talumolo.

Suara bambu yang diketuk bersama-sama, diiringi dengan lantunan musik islami, menciptakan suasana Ramadan yang penuh kekhusyu'an dan kedamaian.

Tradisi Tabuh Sahur ini menjadi bukti kekayaan budaya Gorontalo yang masih terjaga.

Antusiasme masyarakat yang tinggi dalam mengikuti tradisi ini menunjukkan bahwa budaya lokal masih memiliki tempat di hati masyarakat Gorontalo. (*/Praila/Husnul)


 
 
 
 
 
 
 
 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved