Hikmah Ramadan

Puasa Melahirkan Persaudaraan Kemanusiaan

 Di jantung setiap agama (In the heart of religion), terdapat salah satu doktrin yang memiliki sisi persamaian yakni misi kesucian/fitrah (holistic).

|
Editor: Ponge Aldi
Dok DR H Mansur Basir MH
Penulis adalah Kabid Sosial Agama FKPT Provinsi Gorontalo, DR H Mansur Basir MH 

Di dalam otak spiritual inilah Allah swt memasang satelit pengintai atau signal sehingga kemanapun manusia berada, apapun kebaikan atau kejahatan yang dikerjakannya walau sebesar biji sarra pasti Allah swt langsung mengetahuinya sebagaimana firmannya dalam Q.S. Luqman ayat 16:

Artinya: “Sesungguhnya jika ada sesuatu perbuatan seberat biji sawi yang kamu lakukan, kemudian kamu sembunyikan dalam batu atau di langit atau di dalam perut bumi, niscaya Allah akan mengetahuinya”.

Pada titik tertentu, orang yang melakukan puasa berada pada posisi tidak berdaya, dan lemah karena jasmaninya tidak diberi asupan makanan dan minuman pada jam tertentu dalam kurun waktu cukup lama ( a month) sembari terus melakukan ritual keagamaan seperti dzikir, salat, baca quran dll akan mengasah kecerdasan
bathiniah (spiritual) pada level tertinggi.

Maka manusia yang cerdas spiritual akan mampu melihat manusia lain secara sama, dan tidak lagi membeda-bedakan yang pada akhirnya melahirkan konsep kesetaraan (egaliter), konsep persamaan (equality), bahkan konsep persaudaraan sejati (brotherhood) bahwa kita adalah mereka dan mereka adalah kita seperti filosofi masyarakat Sulawesi Utara Torang Samua Basudara.

Selain itu, puasa juga member predikat the best terhadap pelaku puasa yang mampu berbagi dengan orang lain sebagaimana sabda Rasulullah Muhammad saw.” Barang siapa yang member buka puasa kepada orang yang berpuasa maka baginya pahala seperti orang yang berbuka puasa itu”.

Doktrin ini pun mengajarkan pelaku puasa untuk cinta berbagi dengan sesama, mampu merasakan penderitaan saudarasaudaranya yang lain (sense of crisis). Latihan berbagi pada level social seperti ini sesunggunya akan melahirkan perasaan cinta sesama untuk rela berkorban.

Si kaya akan lebih arif memahami kebutuhan si miskin, dan si miskin pun akan tumbuh perasaan respek. Orang yang berpuasa dengan penuh kehati-hatian adalah buah dari fitrah keimanannya yang kokoh dan kuat laksana akar pohon yang menghunjam ke dalam tanah sehingga tidak mudah tumbang dengan hempasan angin.

Dengan fitrah keimanan yang kuat dan kokoh inilah, syaitan laknatullah tidak mampu mendekati dan menggoda orang yang berpuasa. Syaitan akan terhempas oleh derasnya arus iman di hati seperti manusia terlempar ketika tersengat aliran listrik.

Inilah salah satu makna hadits rasulullah Saw bahwa “Di bulan suci ramadhan syaitan dibelenggu, pintu neraka ditutup dan pintu syurga dibuka…” Dengan demikian yang membelenggu syaitan sebenarnya adalah kekuatan iman orang-orang berpuasa itu sendiri.

Syaitan berada dimana-mana, bisa saja dia tidur bersama kita, syaitan bisa saja berjalan bareng dengan kita, syaitan bisa saja makan bersama dengan kita, syaitan bisa berada di ruang kerja kita atau berada di pasar senggol dan super market.

Dengan konsepsi seperti ini maka orang berpuasa akan menjaga dirinya untuk tidak menyakiti saudaranya baik secara lisan (hate specch) maupun perbuatan.

Pada akhirnya, jika puasa dilakukan secara baik, konsisten dan penuh keikhlasan, maka the final distination adalah la ‘allakum tattaquun sebuah predikat yang sangat tinggi dari Tuhan yang Maha Perkasa.

Keberadaan orang-orang yang bertaqwa ini akan selalu member kebaikan dan kedamaian di manapu dia berada.

Karena orang yang bertaqwa sesungguhnya adalah mereka dalam golongan manusia paripurna, keimanannya mendekati level para nabi dan Rasul, dan ketaatannya setara dengan para waliyullah. Itulah sebabnya, ganjaran orang-orang yang berpuasa adalah syurga.

Orang yang di hatinya ada syurga,maka hidupnya akan senangtiasa dalam kedamaian, menebar kebaikan terhadap sesam dan memperlakukan orang lain seperti dirinya tanpa memandang suku, ras, agama dan antar golongan.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved