Ribuan Warga Gorontalo Kehilangan Hak Pilih Gara-gara tak Punya KTP-el

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Ribuan warga Gorontalo terancam kehilangan hak memilih di Pemilihan Umum (Pemilu) pada 14 Februari 2024 mendatang.

Data yang diterima oleh TribunGorontalo.com, sebanyak 1.171 orang yang terancam tidak bisa memilih. 

Rata-rata, mereka ini adalah masyarakat tidak bisa dilakukan perekaman KTP-Elektronik di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten/Kota.

Dari jumlah tersebut, Kota Gorontalo 144 orang, Kabupaten Gorontalo 346, Boalemo 242, Bone Bolango 141, Gorontalo Utara 204 dan Pohuwato 94.

Komisioner KPU Divisi Sumber Daya Manusia (SDM), Opan Hamzah mengatakan masyarakat yang tidak bisa dilakukan perekaman KTP-Elektronik itu bermacam-macam alasan.

Paling mendominasi adalah mereka yang tinggal di luar daerah, sakit, disabilitas, hingga ratusan lainnya yang tak diketahui alasannya. 

"Bahkan ada yang tidak mau direkam 6 orang, itu dari Boalemo dan Gorut, terus juga yang tidak bisa direkam 37 orang,” ungkap Opan kepada TribunGorontalo.com, Jumat (2/2/2024)

Lebih lanjut Opan mengatakan data tersebut masih bisa bertambah hingga pada hari pemilihan nanti.

Selain itu Opan juga menjelaskan 75,73 persen masyarakat Provinsi Gorontalo sudah dilakukan perekaman sedangkan yang belum di angka 24,27 persen.

Sebagai informaasi, Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Provinsi Gorontalo mencapai 881.206 orang pemilih.

Tak hanya itu, jumlah pemilih potensial non KTP-EL DPT sebanyak 24.660 orang, dari jumlah tersebut 18.676 orang sudah direkam dan 5.984 orang belum direkam.

Kemudian, jumlah pemilih potensial non KTP-EL sudah cetak KTP-EL sebanyak 9.509 orang, sedangkan yang belum mencetak ada 9.167 orang.

"Saat ini teman-teman Dukcapil sedang gencar merekam karena ada jumlah yang belum, namun akan di rekam sebanyak 4.812 masyarakat," tandasnya.