Fasilitas Publik

Hati-hati Melewati Desa Libuo Pohuwato Gorontalo, Jalan Rusak dan Berdebu

Terlihat tumpukan tanah dan batu yang berada tepat di bahu jalan, yang membuat arus lalu lintas terganggu. 

Penulis: Rahman Halid | Editor: Wawan Akuba
TribunGorontalo/Rahman Halid
Pengerjaan jalan di Desa Libuo, Kecamatan Paguat, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Sejumlah pengendara mengeluhkan Jl Tran Sulawesi yang membentang di Desa Libuo, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, Jumat (26/1/2024).

Terlihat tumpukan tanah dan batu yang berada tepat di bahu jalan, yang membuat arus lalu lintas terganggu. 

Hal itu diungkapkan langsung oleh salah satu pengendara Agus Djalaludin (38) ketika melintas di Arus Jl. Trans Sulawesi menuju Kota Gorontalo.

Diungkapnya, dirinya harus antri bersama kendaraan lain ditambah kumpulan abu yang berterbangan dan menempel di kaca helmnya.

Bahkan, ada juga pengendara harus balik arah karena tidak tahan dengan debu-debu yang mengenai wajah dan 2 anaknya yang berboncengan.

"Saya melihat bapak itu langsung balik arah. Mata anaknya perih karena sering terkena abu dari pengendara lain ketika melintas bersamaan," ujarnya.

Parahnya, ada juga pengendara yang menunggu sambil batuk-batuk karena debu yang dihirupnya sebelum melanjutkan perjalanan ke tujuannya.

Di tempat sama, setelah dikonfirmasi Kordinator Pembersihan Ruas Jalan Libuo, Ahmad Mahmud (25) menyampaikan kalau kondisi jalan berdebu sudah berlangsung selama satu Minggu.

Tumpukan tanah dan batu-batu yang berada di bahu jalan ada sejak 3 hari yang lalu akibat rembesan tanah, hujan deras yang mengguyur Pohuwato.

"Memang itu telah seminggu ada di tempat ini, sehingga saat ini kami bantu. Tapi bantu ala kadarnya. Kami angkut pakai kargo," tandasnya.

Soal keluhan pengendara, Ahmad menyayangkan dirinya hanya bisa bantu ala kadarnya bersama teman-teman.

Seperti, menyiram jalan serta mengangkut tumpukan tanah, batu dan kerikil yang menganggu arus lalu lintas di Arus Jalan Desa Libuo.

"Kami berupaya. Karena alat bantu kami cuma satu, kargo. Kalau menyirami jalan, kami tampung air di Tong kecil kemudian angkat pakai Roda sapi, itu saja," tutupnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved