Peristiwa Nasional

Diduga Lambat Ditangani RSUD, Pasien Komplikasi Otak Meninggal di Mobil Ambulance

NN adalah bocah asal Desa Sukasari, Kecamatan Kadupandak, Kabupaten Cianjur dengan penyakit komplikasi gangguan otak. 

|
Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
FreePIC
Ilustrasi Ambulance. 

TRIBUNGORONTALO.COM – Sedih mendalam dialami oleh keluarga NN, bocah 14 tahun yang meninggal lantaran tak ditangani rumah sakit (RS).

NN adalah bocah asal Desa Sukasari, Kecamatan Kadupandak, Kabupaten Cianjur dengan penyakit komplikasi gangguan otak. 

Sebelumnya, NN akan menjalani perawatan di IGD RSUD Sayang Cianjur

Namun saat itu, ruangan IGD penuh dengan pasien. NN tidak bisa ditangani lantaran tidak ada tempat kosong. 

Karena itu, NN hanya dibaringkan di dalam ambulance kesana kemari mencari RS yang bisa menangani.

Namun di dalam ambulance itu ia dinyatakan meninggal, Senin (8/1/2024). 

"Saat tiba di IGD, semua bed penuh. Malahan salah satu petugas di IGD RSUD Sayang meminta kita untuk membawa pasien ke IGD rumah sakit lain," kata Asep (35) kerabat NN pada wartawan.

Padahal, saat itu kondisi NN terus memburuk dan keluarga akhirnya mengikuti petunjuk dan arahan dari petugas RSUD Cianjur. 

"Kita akhirnya bawa NN ini ke RS Bhayangkara, tapi karena keterbatasan alat. Kita kembali disarankan untuk kembali ke RSUD Sayang. Saat itu, pasien dibawa menggunakan mobil pribadi tanpa ada bantuan alat medis apapun," ungkapnya.

Pasien pun dikembalikan ke RSUD Cianjur. Namun lagi-lagi, NN tidak mendapatkan tempat atau kasur. 

Di dalam mobil ambulance pun, NN hanya dibaringkan di tempat tidur tanpa penanganan. Bahkan alat bantu pun tidak didapatkan. 

"Seharusnya kan diberikan penanganan terlebih dulu, ada tempat atau tidak. Tapi ini malah didiamkan, dan kondisinya membuat lemah hingga dinyatakan meninggal dunia," kata dia.

Di sisi lain, Humas RSUD Cianjur Asep Hilman mengatakan, pasien tersebut sudah dibawa ke ruangan IGD. Namun petugas terkendala dengan alat.

"Kita tidak dapat memaksakan karena tempat tidur penuh, dan fasilitas lainya terbatas, sehingga pasien meninggal dunia," ucapnya. (*)

++Naskah dioptimasi dari TribunNews

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved