Gempa Bumi Jepang
Gempa Bumi Jepang Tewaskan Lebih dari 100 Orang, Pencarian Korban Masih Berlanjut
Peristiwa ini menjadikannya sebagai gempa paling mematikan dalam delapan tahun terakhir di negeri matahari terbit.
Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM -- Gempa bumi berkekuatan 7,6 yang mengguncang pantai barat Jepang pada awal tahun baru 2024 telah menewaskan lebih dari 100 orang.
Korban yang dinyatakan hilang masih lebih dari 200 orang.
Peristiwa ini menjadikannya sebagai gempa paling mematikan dalam delapan tahun terakhir di negeri matahari terbit.
Gempa bumi tersebut mengakibatkan kehancuran infrastruktur, menyebabkan 23 ribu rumah di wilayah Hokuriku tanpa listrik.
Proses pencarian korban selamat di bawah reruntuhan bangunan terus berlanjut hingga hari keenam, sementara lebih dari 30 ribu pengungsi menantikan bantuan.
Pada pukul 13.00 waktu setempat, 16 korban meninggal dikonfirmasi di kota Wajima dan kota Anamizu.
Data ini menjadikan total korban tewas menjadi 110.
Angka ini menjadi yang tertinggi sejak gempa di Kumamoto pada 2016 yang merenggut nyawa 276 orang, termasuk kematian terkait.
Pengiriman bantuan terhambat oleh gangguan jalan dan masalah lainnya, menambah kesulitan bagi lebih dari 30.000 orang yang masih membutuhkan pertolongan.
Masao Mochizuki, seorang kameramen lepas berusia 73 tahun, mengungkapkan perasaannya setelah antri di depan supermarket yang dibuka kembali.
"Ini sangat membantu bahwa mereka berhasil membuka kembali toko. Namun, saya belum melihat jalan menuju rekonstruksi," ucapnya, suaranya penuh emosi.
Sementara Jepang berduka, para korban dan keluarganya berharap bantuan dan dukungan akan terus mengalir dalam upaya pemulihan dari bencana ini.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.