Pembakaran di Kantor Bupati Pohuwato

BREAKING NEWS : 9 Jaksa Penuntut Umum Kawal Kasus Pembakaran Kantor Bupati Pohuwato Gorontalo

kepolisian akhirnya sudah menyerahkan berkas dan tersangka perkara perusakan dan pembakaran Kantor Bupati Pohuwato, Provinsi Gorontalo pada September

|
Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Aldi Ponge
Kejari Gorontalo
Sembilan jaksa penuntut umum (JPU) dari Kejaksaan Tinggi Gorontalo yang mengawal jalannya kasus perusakan dan pembakaran Kantor Bupati Pohuwato 

- Noldi Pikoli alias Noldi

- Nasir Punuh alias Ade

- Abdul Rizal Lasantu

- Deden Ahmad alias Deden

- Rizal Pakaya

- Ariyanto Pulumulo

- Sukri Inaku

- Sutrisno Tantu

- Rein Suleman

Kronologi Kebakaran Kantor Bupati Pohuwato-Gorontalo

Staf Ahli Bidang Hukum, Politik, dan Pemerintahan, Zulkifli Umar menguraikan peristiwa awal terbakarnya Kantor Bupati Pohuwato, Gorontalo.

Zulkifli menjelaskan bahwa insiden ini terjadi saat waktu makan siang.

"Saat jam istirahat siang tiba dan semua staf sedang beristirahat untuk makan siang, tiba-tiba massa yang melakukan aksi datang ke sini," ujar Zulkifli.

Beruntungnya, seluruh staf di kantor tersebut sedang istirahat. Beberapa di antara mereka juga sedang melaksanakan shalat dzuhur.

Ada beberapa staf lainnya yang telah meninggalkan kantor untuk menghindari kekacauan yang terjadi.

Ketika mendengar bahwa massa aksi akan mendatangi Kantor Bupati, para staf segera berlarian keluar untuk menyelamatkan diri.

"Beberapa staf sedang melaksanakan shalat dzuhur dan sebagian lagi mencoba menghindari kejadian tersebut," tambahnya.

Zulkifli menjelaskan bahwa titik api pertama muncul di lobi gedung Kantor Bupati lantai dasar.

"Titik api pertama bermula di lobi gedung lantai dasar," ungkap Zulkifli sambil menunjuk ke lobi tersebut.

Dijelaskan oleh Zulkifli bahwa seluruh ruangan di kantor tersebut hangus terbakar, termasuk beberapa dokumen yang juga ikut terbakar.

Diketahui bahwa tujuan dari massa aksi ini adalah untuk menemui Bupati Pohuwato dan wakilnya.

Namun, pada saat itu Bupati dan wakilnya tidak berada di kantor.

Akibatnya, massa aksi membakar dan merusak seluruh isi kantor tersebut.

Tentang jumlah massa aksi yang mendatangi kantor tersebut, Zulkifli tidak dapat memberikan angka pasti.

"Yang pasti, jumlahnya banyak, mungkin sekitar seribuan," jelasnya.

Ketika ditanya tentang pengamanan di kantor tersebut, Zulkifli menjelaskan bahwa pengamanan hanya ada di Kantor Kesbangpol Pemkab Pohuwato.

Hal ini karena mereka tidak memprediksi bahwa massa aksi akan datang ke kantor Bupati.

"Ada pengamanan, tetapi fokusnya adalah di Kantor Kesbangpol. Oleh karena itu, kantor ini tidak siap karena tidak ada prediksi mereka akan datang ke sini," tambahnya.

Diberitakan sebelumnya Kantor Bupati Pohuwato, Provinsi Gorontalo dibakar oleh para penambang yang menggelar aksi demonstrasi, Kamis (21/9/2023) siang. 

Awalnya massa aksi melempari kantor bupati dengan kayu dan batu. 

Kaca jendela terdengar berdenting jatuh. Ratusan massa tak mau ambil pusing. 

Serangan terus dilancarkan. Mereka mengepung kantor yang berada di jantung Kota Marisa tersebut. 

Pantauan TribunGorontalo.com dari live report facebook, Kantor Bupati Pohuwato sudah dalam kondisi terbakar. 

Awalnya penambang membakar kursi dan meja di dalam lobi kantor. 

Tetapi, api membesar hingga menghanguskan kantor pimpinan tinggi di wilayah itu. 

Diketahui, Kamis siang tadi sekira pukul 13.00 Wita, Kantor Bupati Pohuwato di kawasan Blok Plan Marisa, dibakar oleh massa. 

Mulanya, massa hanya membakar sejumalah properti di ruang lobi Kantor Bupati Pohuwato. Tetapi, kebakaran meluas hingga membakar seiisi gedung tersebut. 

Massa beringas menuntut pembayaran ganti rugi lahan dari dua perusahaan tambang emas di kabupaten berjarak 220 km sebelah selatan ibu kota provinsi Gorontalo itu.

Dari beberapa rangkaian potongan video warga, aparat berseragam dari satuan polisi pamong praja (satpol PP), polisi dan TNI, tak kuasa berbuat banyak.

Awalnya puluhan aparat dari Polri dan TNI level kabupaten mengawal aksi ini. Namun, jumlah massa yang ditaksir 2.500 orang lebih banyak dari personel keamanan.

Selain dua fasilitas pemerintahan itu, massa juga menyeruduk  kantor dua kantor dan fasilitas perusahaan tambang emas di Pohuwato; PT Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS) dan Pani Gold Project (PGP) Desa Hulawa, Kecamatan Buntulia, sekitar 10 km dari ibu kota kabupaten.

Para pendemo mengatasnamakan Forum persatuan ahli waris IUP OP 316 dan ahli waris penambang Pohuwato. Mereka meminta pihak perusahaan mengembalikan lokasi warisan leluhur masyarakat penambang Pohuwato.

Massa juga mendesak PGP menghentikan aktivitas penambangan serta meyelesaikan ganti rugi lahan yang menjadi hak-hak penambang. (Herjianto/TribunGorontalo)

 

 

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved