Pembakaran di Kantor Bupati Pohuwato
BREAKING NEWS : 9 Jaksa Penuntut Umum Kawal Kasus Pembakaran Kantor Bupati Pohuwato Gorontalo
kepolisian akhirnya sudah menyerahkan berkas dan tersangka perkara perusakan dan pembakaran Kantor Bupati Pohuwato, Provinsi Gorontalo pada September
Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNGORONTALO.COM - Sembilan jaksa penuntut umum (JPU) dari Kejaksaan Tinggi Gorontalo akan mengawal jalannya kasus perusakan dan pembakaran Kantor Bupati Pohuwato, Provinsi Gorontalo.
Diketahui, kepolisian akhirnya sudah menyerahkan berkas dan tersangka perkara perusakan dan pembakaran Kantor Bupati Pohuwato, Provinsi Gorontalo yang terjadi pada September lalu
Direktorat Reskrim Umum (Direskrimum) Polda Gorontalo telah melimpahka para tersangka dan barang bukti ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Gorontalo pekan lalu
Kasi Intelijen Kejari Kota Gorontalo Ricardo menuturkan 35 tersangka telah melanggar pasal 170 Ayat (1) ke 1 dan/atau pasal 406 ayat (1) jo pasal 55 KUHP.
"Atas pengrusakan tersebut, Pemkab Pohuwato mengalami kerugian senilai Rp 12 miliar," ungkap Ricardo, Senin (27/11/2023).
Menurut laporan, ada sembilan jaksa penuntut umum (JPU) dari Kejaksaan Tinggi Gorontalo yang mengawal jalannya kasus ini.
Adapun ke-35 tersangka ini turut serta didampingi oleh penasehat hukumnya Salahudin Pakaya.
"Penerimaan barang bukti dan para tersangka juga berlangsung aman dan kondusif," tandasnya.
Sembilan jaksa tersebut yakni :
- Hendi Arifin, SH
- Krisna Pramono,SH
- Bastian Subuh, SH,MH
- Sofian Hadi, SH,MH
- Nanang Ibrahim, SH
- Ismu Armanda, SH,MH
- I Dewa Ketut Agung Iudara, SH
- Samba Sadikin,SH
- Lulu Marluki, SH
Berikut nama-nama 35 tersangka perusakan Kantor Bupati Pohuwato.
- Riski Kone alias Pangki
- Imbran Sahrain alias Imu
- Abdul Latif Karama
- Elang Giasi
- Ariyanto Abdullah alias Riyan
- Warid Mohammad alias Iti
- Baim Manune alias Baim
- Fadel Setiawan Yusuf alias Fadel
- Midun Bumulo alias Midun
- Rinto Hadui alias Rinto
- Rahman Pakeu alias Maman
- Riski Tumaloto alias Riski
- Ricky Tahir alias Riki
- Sofyan Otolua alias Sopyan
- Ram Dama alias Ram
- Yanto Harun alias Yanto
- Zaikum Lasomba
- Hery Inaku alias Heri
- Ato Huasin alias Ato
- Fadli Kaili
- Yopi Mointi
- Abdullah umar
- Arjun Jakatara
- Ramin Igirisa alias Otan
- Subroto Pakaya alias Roto
- Syamsudin Yusuf alias Yusuf
- Noldi Pikoli alias Noldi
- Nasir Punuh alias Ade
- Abdul Rizal Lasantu
- Deden Ahmad alias Deden
- Rizal Pakaya
- Ariyanto Pulumulo
- Sukri Inaku
- Sutrisno Tantu
- Rein Suleman
Kronologi Kebakaran Kantor Bupati Pohuwato-Gorontalo
Staf Ahli Bidang Hukum, Politik, dan Pemerintahan, Zulkifli Umar menguraikan peristiwa awal terbakarnya Kantor Bupati Pohuwato, Gorontalo.
Zulkifli menjelaskan bahwa insiden ini terjadi saat waktu makan siang.
"Saat jam istirahat siang tiba dan semua staf sedang beristirahat untuk makan siang, tiba-tiba massa yang melakukan aksi datang ke sini," ujar Zulkifli.
Beruntungnya, seluruh staf di kantor tersebut sedang istirahat. Beberapa di antara mereka juga sedang melaksanakan shalat dzuhur.
Ada beberapa staf lainnya yang telah meninggalkan kantor untuk menghindari kekacauan yang terjadi.
Ketika mendengar bahwa massa aksi akan mendatangi Kantor Bupati, para staf segera berlarian keluar untuk menyelamatkan diri.
"Beberapa staf sedang melaksanakan shalat dzuhur dan sebagian lagi mencoba menghindari kejadian tersebut," tambahnya.
Zulkifli menjelaskan bahwa titik api pertama muncul di lobi gedung Kantor Bupati lantai dasar.
"Titik api pertama bermula di lobi gedung lantai dasar," ungkap Zulkifli sambil menunjuk ke lobi tersebut.
Dijelaskan oleh Zulkifli bahwa seluruh ruangan di kantor tersebut hangus terbakar, termasuk beberapa dokumen yang juga ikut terbakar.
Diketahui bahwa tujuan dari massa aksi ini adalah untuk menemui Bupati Pohuwato dan wakilnya.
Namun, pada saat itu Bupati dan wakilnya tidak berada di kantor.
Akibatnya, massa aksi membakar dan merusak seluruh isi kantor tersebut.
Tentang jumlah massa aksi yang mendatangi kantor tersebut, Zulkifli tidak dapat memberikan angka pasti.
"Yang pasti, jumlahnya banyak, mungkin sekitar seribuan," jelasnya.
Ketika ditanya tentang pengamanan di kantor tersebut, Zulkifli menjelaskan bahwa pengamanan hanya ada di Kantor Kesbangpol Pemkab Pohuwato.
Hal ini karena mereka tidak memprediksi bahwa massa aksi akan datang ke kantor Bupati.
"Ada pengamanan, tetapi fokusnya adalah di Kantor Kesbangpol. Oleh karena itu, kantor ini tidak siap karena tidak ada prediksi mereka akan datang ke sini," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya Kantor Bupati Pohuwato, Provinsi Gorontalo dibakar oleh para penambang yang menggelar aksi demonstrasi, Kamis (21/9/2023) siang.
Awalnya massa aksi melempari kantor bupati dengan kayu dan batu.
Kaca jendela terdengar berdenting jatuh. Ratusan massa tak mau ambil pusing.
Serangan terus dilancarkan. Mereka mengepung kantor yang berada di jantung Kota Marisa tersebut.
Pantauan TribunGorontalo.com dari live report facebook, Kantor Bupati Pohuwato sudah dalam kondisi terbakar.
Awalnya penambang membakar kursi dan meja di dalam lobi kantor.
Tetapi, api membesar hingga menghanguskan kantor pimpinan tinggi di wilayah itu.
Diketahui, Kamis siang tadi sekira pukul 13.00 Wita, Kantor Bupati Pohuwato di kawasan Blok Plan Marisa, dibakar oleh massa.
Mulanya, massa hanya membakar sejumalah properti di ruang lobi Kantor Bupati Pohuwato. Tetapi, kebakaran meluas hingga membakar seiisi gedung tersebut.
Massa beringas menuntut pembayaran ganti rugi lahan dari dua perusahaan tambang emas di kabupaten berjarak 220 km sebelah selatan ibu kota provinsi Gorontalo itu.
Dari beberapa rangkaian potongan video warga, aparat berseragam dari satuan polisi pamong praja (satpol PP), polisi dan TNI, tak kuasa berbuat banyak.
Awalnya puluhan aparat dari Polri dan TNI level kabupaten mengawal aksi ini. Namun, jumlah massa yang ditaksir 2.500 orang lebih banyak dari personel keamanan.
Selain dua fasilitas pemerintahan itu, massa juga menyeruduk kantor dua kantor dan fasilitas perusahaan tambang emas di Pohuwato; PT Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS) dan Pani Gold Project (PGP) Desa Hulawa, Kecamatan Buntulia, sekitar 10 km dari ibu kota kabupaten.
Para pendemo mengatasnamakan Forum persatuan ahli waris IUP OP 316 dan ahli waris penambang Pohuwato. Mereka meminta pihak perusahaan mengembalikan lokasi warisan leluhur masyarakat penambang Pohuwato.
Massa juga mendesak PGP menghentikan aktivitas penambangan serta meyelesaikan ganti rugi lahan yang menjadi hak-hak penambang. (Herjianto/TribunGorontalo)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/pembakaran-Kantor-Bupati-Pohuwato-8889.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.