Mahasiswa IAIN Gorontalo Meninggal
Polisi Bakal Gali Kuburan Eks Mahasiswa IAIN Gorontalo, Sang Kakak: Keluarga Ikhlas
Demi mengungkap fakta meninggalnya mahasiswa IAIN Gorontalo saat pengkaderan, Kepolisian Resort (Polres) Bone Bolango akan membongkar makam/ ekshumasi
Penulis: Ahmad Rajiv Agung Panto | Editor: Fadri Kidjab
Tim Investigasi IAIN Gorontalo selidiki kematian Hasan Saputro Marjono
Tim investigasi kasus kematian mahasiswa baru (maba) IAIN Gorontalo merampungkan penyelidikannya. Tim ini dibentuk oleh pihak rektorat IAIN Gorontalo.
Ketua Tim Investigasi, Darwin Botutihe menjelaskan, bahwa saat ini laporan investigasi itu sudah di meja rektor IAIN Gorontalo.
Darwin tidak menggambarkan laporan investigasi yang dibuat oleh pihaknya. Hanya saja, kini laporan itu akan ditindaklanjuti di level rektorat.
"Kalau di kampus kan ada prosedurnya, ada investigasi dan dewan etik. Sekarang sementara proses dewan etik," jelas Darwin kepada TribunGorontalo.com, Jumat (3/11/2023) siang hari.
Kendati begitu, panitia pengkaderan yang menyebabkan kematian mahasiswa itu telah dipanggil oleh pihaknya.
Pemanggilan telah dilakukan pada pekan lalu dan investigasi pun, kata Darwin, dinyatakan selesai.
"Kami sudah lakukan panggilan pekan lalu, dan investigasi ini juga sudah selesai dan hasilnya telah kami laporkan ke Rektor," ucapnya.
Baca juga: Tak Ingin Kasus Kematian Mahasiswa IAIN Gorontalo Mandek, Keluarga dan Kerabat Datangi Polda
Diberitakan sebelumnya, seorang mahasiswa Institute Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo meninggal dunia saat mengikuti pengkaderan.
Mahasiswa tersebut bernama Hasan Saputro Marjono, mahasiswa baru di Fakultas Syariah IAIN Gorontalo.
Korban dinyatakan meninggal dunia saat mengikuti pengkaderan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Jurusan Hukum Keluarga Islam (HKI), di Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango pada Minggu (1/10/2023)
Dalam pengkaderan tersebut, terdapat beberapa kegiatan yang meliputi latihan ceramah, outbond, dan hiking.
Berdasarkan hasil temuan tim investigasi, Hasan meninggal diduga adanya kekerasan saat kegiatan pengkaderan kampus.
Darwin pun mengungkapkan, bahwa pihaknya telah menemukan fakta adanya kekerasan dalam proses pengkaderan yang diikuti oleh korban tersebut.
"Kita sudah mengungkap fakta yang sebenarnya dan kita temukan di antaranya indikasi itu ada (kekerasan)," ungkap Darwin secara singkat, Kamis 12/10/2023.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.