Peneliti Sebut Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca tak Cukup Perangi Perubahan Iklim

Penulisan makalah tersebut dipimpin oleh peneliti James Hansen, mengungkap fakta-fakta penting tentang perubahan iklim dan menyajikan pandangan yang m

Editor: Wawan Akuba
TribunGorontalo.com
Gas rumah kaca. 

Namun, pengurangan aerosol sejak tahun 2010, terutama karena berkurangnya polusi udara di China dan pembatasan emisi aerosol global, telah mengungkapkan pemanasan yang sebelumnya tersembunyi.

Efek ini disebut sebagai "perjanjian Faustus," di mana pengurangan polusi udara menyebabkan peningkatan pemanasan gas rumah kaca.

Dampak dan Tindakan yang Diperlukan

Dampak dari perubahan iklim yang cepat ini akan sangat besar. Perubahan suhu global yang lebih tinggi, pencairan es kutub yang semakin banyak, dan kenaikan permukaan laut yang cepat merupakan beberapa konsekuensi yang dihadapi manusia.

Untuk menghindari transformasi besar yang akan terjadi jika tidak ada tindakan yang diambil, diperlukan sejumlah tindakan mendesak.

Penelitian dan pengembangan tindakan sementara untuk mengatasi ketidakseimbangan energi Bumi saat ini merupakan salah satu langkah yang diperlukan.

Penggunaan aerosol stratosfer dan penyemprotan air laut asin di wilayah tertentu adalah contoh tindakan yang sedang dipertimbangkan.

Namun, langkah ini hanya akan memberi waktu tambahan dalam menghadapi perubahan iklim yang tidak terelakkan.

Selain itu, penulis makalah ini mendesak adanya kerja sama antara negara-negara Barat, yang bertanggung jawab utama atas perubahan iklim, dengan negara-negara berkembang untuk mencapai jalur energi yang mendukung iklim yang baik untuk semua.

Dengan peningkatan kerja sama global dan tindakan yang cepat, mungkin masih ada harapan untuk menghadapi tantangan perubahan iklim ini.

Makalah tersebut juga menyoroti perubahan politik dan ekonomi yang diperlukan, termasuk penurunan emisi CO2 yang cepat dengan menerapkan tarif karbon domestik dan dukungan untuk tenaga nuklir modern bersama dengan energi terbarukan.

Saat kita melihat tantangan perubahan iklim ini, para penulis makalah ini memanggil generasi muda untuk memahami situasi yang sedang terjadi dan tindakan yang perlu diambil untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi mereka dan anak-anak mereka.

Tantangan perubahan iklim adalah masalah serius yang membutuhkan tindakan kolektif dan langkah-langkah yang tidak dapat ditunda.

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved