Mahasiswa KKN UNG Temukan 2 Masalah di Desa Bumi Bahari-Gorontalo, dari Sampah hingga Infrastruktur

Mahasiswa KKN menemukan bahwa sejumlah rumah mengalami kerusakan fisik dan masalah material bangunan yang mengkhawatirkan.

Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
TribunGorontalo.com
Focus Group Discussion (FGD) yang berlangsung pada Rabu, 9 Agustus 2023, di Aula Desa Bumi Bahari. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo --  Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Infrastruktur dari Universitas Negeri Gorontalo (UNG) telah mengidentifikasi dua masalah serius yang dihadapi oleh Desa Bumi Bahari, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo.

Dalam sebuah acara Focus Group Discussion (FGD) yang berlangsung pada Rabu, 9 Agustus 2023, di Aula Desa Bumi Bahari, mahasiswa KKN bersama elemen masyarakat setempat mendiskusikan permasalahan infrastruktur dan lingkungan yang perlu segera diatasi.

Salah satu masalah yang diungkap adalah kondisi rumah tidak layak huni yang tersebar di beberapa dusun.

Mahasiswa KKN menemukan bahwa sejumlah rumah mengalami kerusakan fisik dan masalah material bangunan yang mengkhawatirkan.

Hal ini menunjukkan adanya kebutuhan mendesak untuk perbaikan dan pembaruan infrastruktur permukiman.

Masalah kedua yang signifikan adalah kurangnya sistem pengelolaan sampah yang efektif.

Desa Bumi Bahari belum memiliki infrastruktur penanganan sampah seperti Tempat Pembuangan Sementara dan Tempat Sampah Terpilah.

Lebih lanjut, masyarakat belum terbiasa melakukan pemilahan dan pengelolaan sampah secara mandiri.

Sampah-sampah tersebut akhirnya dibuang di lahan kosong, dibakar, atau bahkan diarahkan ke laut.

Muhammad Rijal Syukri, Dosen Pembimbing Lapangan, menggarisbawahi pentingnya edukasi masyarakat mengenai pengelolaan sampah yang benar.

Dia menyoroti bahwa kebiasaan buruk dalam membuang sampah bisa memiliki dampak serius terhadap ekosistem laut, termasuk hutan mangrove yang menjadi bagian penting dari Desa Bumi Bahari.

FGD ini juga bertujuan untuk merumuskan solusi inovatif guna mengatasi masalah-masalah yang teridentifikasi.

Program-program ini akan disusun dengan berkoordinasi dengan rencana pemerintah desa.

Selain itu, dalam kegiatan FGD ini, dilakukan juga sosialisasi mengenai pengelolaan sampah organik menggunakan metode komposter dan biopori, serta pembuatan ecobrick untuk mengelola sampah anorganik.

Sebagai tindak lanjut dari acara tersebut, dibentuklah kelompok Pemeliharaan dan Pemanfaatan (KPP) Kawasan Permukiman yang akan dipimpin oleh Kepala Desa Bumi Bahari, Ferly Pakaya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved