Perang Rusia Ukraina

Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-513: AS Klaim Ukraina Gunakan Bom Cluster yang Dipasoknya

Kondisi terkini perang, Jumat (21/7/2023): militer Ukraina telah menggunakan bom cluster yang dipasok AS untuk melawan pasukan Rusia.

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ananda Putri Octaviani
AFP/STR/UKRAINIAN PRESIDENTIAL PRESS SERVICE
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kedua kiri) mengunjungi Kota Bucha, barat laut Ibu Kota Ukraina, Kyiv. Kabar terbaru dalam perang Rusia vs Ukraina hari ke-513 pada Jumat, 21 Juli 2023: pasukan militer Zelensky telah gunakan bom cluster AS. 

TRIBUNGORONTALO.COM – Perang di antara pasukan militer Rusia dengan Ukraina hingga hari ini, Jumat (21/7/2023) terhitung telah berlangsung 513 hari lamanya.

Kabar terbaru dalam perang Rusia adalah Ukraina telah menggunakan bom cluster atau munisi tandan yang dipasok oleh Amerika Serikat.

Invasi ini dimulai Presiden Rusia Vladimir Putin sejak memerintahkan pasukan militernya untuk meluncurkan serangan berskala penuh ke Ukraina pada 24 Februari 2022.

Dalam perjalanannya, Rusia mencaplok 4 wilayah Ukraina sekaligus yakni Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-512: AS Kembali Beri Kyiv Bantuan Tambahan 1,3 Miliar Dolar

Konflik yang terjadi di antara negara bertetangga itu, hingga saat ini terus berlanjut dan belum tampak tanda-tanda untuk segera berakhir.

Kabar Terbaru Perang Rusia Vs Ukraina

Dilansir TribunGorontalo.com dari The Guardian, berikut sederet kejadian yang perlu diketahui pada hari ke-513 invasi Rusia di Ukraina:

- Bom cluster yang dipasok AS telah dikerahkan di Ukraina untuk melawan pasukan Rusia, ungkap juru Bicara Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby.

Penggunaan bom cluster sendiri telah dilarang oleh lebih dari 120 negara karena dianggap sangat berbahaya bagi warga sipil dan dampaknya masih dapat terjadi meski perang telah selesai.

Namun AS, Rusia, dan Ukraina diketahui hingga kini belum ikut serta menandatangani perjanjian yang melarang penggunaan munisi tandan tersebut.

“Kami mendapat beberapa umpan balik awal dari Ukraina, dan mereka menggunakannya dengan cukup efektif,” kata Kirby kepada wartawan.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-511: Balas Dendam, Rusia Serang 2 Kota Pelabuhan Ukraina

- Ukraina memperingatkan bahwa mereka bisa menargetkan semua pengiriman dari pelabuhan Rusia serta yang diduduki Rusia dan mengisyaratkan kesiapannya untuk bertempur di Laut Hitam, setelah Moskow mengumumkan blokade laut hingga membombardir pelabuhan Ukraina.

Langkah tit-for-tat terjadi setelah Rusia menarik diri dari kesepakatan yang memungkinkan Ukraina mengekspor biji-bijiannya melalui pelabuhan Laut Hitam pada hari Senin.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-510: Putin Fix Mundur dari Kesepakatan Biji-bijian Laut Hitam

- Badan pengawas atom PBB (IAEA) mengaku tidak bisa memeriksa atap pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia Ukraina yang diduduki oleh pasukan Rusia.

Ukraina menuduh Rusia mengubah PLTN terbesar Eropa itu menjadi perisai untuk senjata artilerinya dan mendinamit atap reaktor, mengubah PLTN itu menjadi alat tawar-menawar atom.

- Para menteri luar negeri Uni Eropa membahas proposal dana 20 miliar euro untuk membayar senjata, amunisi, dan bantuan militer untuk Ukraina selama empat tahun.

UE juga menyatakan akan memperpanjang sanksi terhadap Rusia selama enam bulan, hingga akhir Januari.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-509: Pasukan Putin Serang Kharkiv 2 Hari Berturut-turut

- Harga gandum terus naik di pasar global menyusul penarikan Rusia dari kesepakatan ekspor biji-bijian Ukraina yang didukung PBB.

Gandum diperdagangkan hampir 1,5 persen lebih tinggi di bursa Chicago Board of Trade pada Kamis (20/7/2023) pagi, sementara harga jagung dan kacang kedelai juga naik. Ini mengikuti kenaikan lebih dari 8 persen harga gandum pada hari Rabu.

- Dewan Keamanan PBB akan bertemu pada hari Jumat mengenai “konsekuensi kemanusiaan” dari penarikan Rusia dari kesepakatan biji-bijian Laut Hitam, kata misi PBB Inggris.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-507: Rusia Tembak Jatuh Dua Rudal Bantuan dari Inggris

- AS memberlakukan sanksi terkait Rusia terhadap hampir 120 individu dan entitas yang bertujuan memblokir akses Moskow ke barang elektronik dan barang lain yang membantu perangnya melawan Ukraina.

Langkah-langkah baru tersebut dirancang untuk “mengurangi pendapatan Rusia dari logam dan sektor pertambangan, merusak kemampuan energi masa depan dan menurunkan akses Rusia ke sistem keuangan internasional,” ungkap Departemen Keuangan AS.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-506: Militer Ukraina Akhirnya Terima Bom Tandan dari AS

- Setidaknya 3 orang dipastikan telah tewas selama malam ketiga serangan udara berturut-turut Rusia di kota-kota pelabuhan Ukraina selatan, menurut pejabat Ukraina.

Seorang penjaga keamanan tewas di Odesa dan sepasang suami istri tewas di Mykolaiv.

China juga membenarkan bahwa gedung konsulatnya di Odesa rusak akibat serangan terbaru.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-505: Menhan Inggris Ingin Ukraina Tunjukkan Rasa Terima Kasih

- Rusia mengatakan sedang memberlakukan pembatasan pada diplomat Inggris, dengan mengharuskan mereka untuk memberikan pemberitahuan lima hari tentang setiap rencana untuk melakukan perjalanan di luar radius 120 km, karena apa yang disebutnya sebagai “tindakan bermusuhan” London.

- Inggris menghapus sanksi terhadap Oleg Tinkov, pendiri bank digital Tinkoff, beberapa hari setelah banding oleh miliarder Inggris Richard Branson dan sembilan bulan setelah Tinkov, yang mengkritik invasi Moskow ke Ukraina, meninggalkan kewarganegaraan Rusia-nya.

Inggris memberikan sanksi kepada Tinkov sebulan setelah Rusia menginvasi Ukraina namun Tinkov menentang penunjukan itu, secara rutin mengkritik tindakan Rusia di Ukraina dan melepaskan sahamnya di bank.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-504: Pasukan Zelensky Lumpuhkan 26 Drone dalam Semalam

- Sementara itu Eugene Shvidler, sekutu lama miliarder Roman Abramovich, meluncurkan gugatan hukum terhadap sanksi yang dijatuhkan kepadanya setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Dalam kasus pengadilan tinggi yang diawasi ketat oleh oligarki lain yang terkena sanksi, pengacara Shvidler, yang dilaporkan bernilai 1,3 miliar pound sterling, berusaha agar penunjukannya untuk sanksi dinyatakan melanggar hukum dan dibatalkan, serta mengejar penggantian biayanya.

- Wakil menteri ekonomi Ukraina mengadakan pembicaraan dengan wakil menteri perdagangan China di Beijing dalam kunjungan tingkat tinggi pertama oleh pejabat pemerintah Ukraina ke negara itu sejak 2019.

(TribunGorontalo.com/Nina Yuniar)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved