Perang Rusia Ukraina

Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-512: Susul CIA, Intelijen MI6 Inggris Ajak Rusia Kerja Sama

Udpate perang Rusia vs Ukraina hari ke-512, Kamis (20/7/2023): Dinas Intelijen Inggris MI6 ingin menggandeng Rusia untuk mengakhiri invasi.

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ananda Putri Octaviani
AFP/Mikhail Klimentyev
Presiden Rusia Vladimir Putin (jaket padding hitam) pada 20 Oktober 2022. Udpate perang Rusia vs Ukraina hari ke-512 pada Kamis, 20 Juli 2023: Badan intelijen MI6 Inggris mengundang Rusia untuk bekerja sama guna mengakhiri invasi di Ukraina. 

TRIBUNGORONTALO.COM - Badan Intelijen Inggris MI6 mengundang Rusia untuk bekerja sama guna mengakhiri invasi di Ukraina.

Dilansir TribunGorontalo.com dari Al Jazeera pada Kamis (20/7/2023) atau hari ke-512 perang, Kepala Dinas Intelijen MI6 Inggris Richard Moore telah meminta Rusia yang marah dengan invasi Ukraina untuk "bergandengan tangan".

MI6 meminta Rusia untuk bekerja sama dengan Inggris guna membantu mengakhiri pertumpahan darah di Ukraina.

Undangan dari MI6 tersebut diyakini pasti akan menimbulkan kemarahan Kremlin.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-511: Takut, Afrika Selatan Tolak Bantu ICC Tangkap Putin

“Saya mengundang mereka untuk melakukan apa yang telah dilakukan orang lain selama 18 bulan terakhir ini dan bergandengan tangan dengan kami." kata Moore kepada Politico pada Rabu (19/7/2023), di kedutaan Inggris di Praha.

"Pintu kami selalu terbuka. Rahasia mereka akan aman bersama kami dan bersama-sama kami akan bekerja untuk mengakhiri pertumpahan darah,” sambungnya.

Undangan serupa dibuat dua bulan lalu oleh Washington, ketika CIA merilis video yang mendesak Rusia untuk berhubungan.

"Hubungi kami. Mungkin orang-orang di sekitar Anda tidak mau mendengar kebenaran. Kami ingin,” ujar CIA dalam sebuah video.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-510: Pasukan Putin Luncurkan Gelombang Serangan Udara

Tawaran untuk memata-matai memiliki risiko besar.

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin telah memperingatkan warganya untuk tidak memata-matai.

Pasalnya hal itu merupakan kejahatan yang dapat diancam hukuman hingga 20 tahun.

Adapun selama wawancara Politico di depan audiensi di kedutaan, Moore juga mengatakan mata-mata Inggris menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk mengekang pasokan senjata ke Rusia selama perangnya di Ukraina yang telah dimulai Putin sejak 24 Februari 2022 ini.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-509: Putin Tegaskan Rusia Berhak Gunakan Bom Cluster

Stafnya "menggabungkan keterampilan mereka dengan AI dan data massal untuk mengidentifikasi dan mengganggu aliran senjata ke Rusia", kata Moore, yang sebelumnya memperingatkan Barat akan tertinggal dari para pesaingnya dalam perlombaan AI.

“Bersama dengan sekutu kami, (kami bermaksud) memenangkan perlombaan untuk menguasai penggunaan AI yang etis dan aman,” jelas Moore.

Moore juga memperingatkan bahwa "sama sekali tidak ada keraguan" musuh akan mencoba mengembangkan kecerdasan buatan dengan cara yang sembrono dan berbahaya, dan itu akan menjadi tugas agensinya untuk menanganinya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved