Perang Rusia Ukraina

Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-511: Balas Dendam, Rusia Serang 2 Kota Pelabuhan Ukraina

Kondisi terkini perang, Rabu (19/7/2023): tak terima jembatannya diserang, Rusia balas dendam dengan serang 2 kota pelabuhan Ukraina.

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Fadri Kidjab
AFP/Mikhail Klimentyev
Presiden Rusia Vladimir Putin (jaket padding hitam) saat bertemu dengan tentara selama kunjungan di pusat pelatihan militer Distrik Militer Barat untuk mengerahkan pasukan cadangan, di luar Kota Ryazan, Rusia pada 20 Oktober 2022. Kabar terbaru dalam perang Rusia vs Ukraina hari ke-511 pada Rabu, 19 Juli 2023: pasukan militer Putin menyerang dua kota pelabuhan Ukraina. 

- Kepala USAID menuduh Putin membuat “keputusan hidup dan mati” yang memengaruhi jutaan orang termiskin di dunia dengan menarik diri dari kesepakatan biji-bijian Laut Hitam.

Berbicara di bawah bayang-bayang beberapa silo biji-bijian besar di pelabuhan perdagangan utama Odesa, Samantha Power menjanjikan tambahan 250 juta dolar untuk membuat dan memperluas rute alternatif bagi biji-bijian Ukraina untuk meninggalkan negara itu, namun mengakui tidak ada yang mampu mengimbangi hilangnya port Laut Hitam.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-506: Militer Ukraina Akhirnya Terima Bom Tandan dari AS

- Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov berdiskusi dengan Menlu Turki Hakan Fidan tentang cara mengekspor biji-bijian Rusia melalui rute “yang tidak rentan terhadap Kyiv dan sabotase barat”, menurut Kementerian Luar Negeri Rusia pada hari Selasa.

- Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa telah meminta izin dari pengadilan pidana internasional untuk tidak menangkap Putin, karena melakukan hal itu sama dengan deklarasi perang, menurut pengajuan pengadilan lokal yang diterbitkan pada hari Selasa.

Sebagaimana diketahui, Afrika Selatan akan menjadi tuan rumah pertemuan puncak negara-negara BRICS yang meliputi Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan, pada bulan depan.

Adapun ICC telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Putin, menuduhnya melakukan kejahatan perang dengan mendeportasi anak-anak Ukraina ke Rusia.

Afrika Selatan, sebagai anggota ICC, wajib menangkap Putin jika dia muncul sendiri di KTT BRICS.

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-390: ICC Butuh Uang Tambahan setelah Perintahkan Putin Ditangkap

- Investigasi telah mengidentifikasi unit militer di bawah komando Rusia yang melakukan pelanggaran hak asasi manusia tahun lalu selama pendudukan kota Izium di Ukraina.

Laporan Pusat Ketahanan Informasi menyebutkan empat unit milisi yang diduga menganiaya warga sipil dan tawanan perang.

- Jenderal Amerika Serikat Mark Milley mengatakan dalam pengarahan Pentagon bahwa serangan balasan Ukraina jauh dari kegagalan namun pertarungan ke depan akan panjang.

“Saya pikir ada banyak pertempuran yang tersisa dan saya akan tetap dengan apa yang kami katakan sebelumnya: Ini akan lama. Ini akan sulit. Ini akan berdarah.” kata Milley.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-505: Menhan Inggris Ingin Ukraina Tunjukkan Rasa Terima Kasih

- Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace, yang berhenti, menyebut bahwa perang di Ukraina “bisa dimenangkan”, dengan alasan aliansi NATO “berfungsi” sebagai pencegah terhadap Rusia pada konferensi Tony Blair Institute for Global Change di London.

- Parlemen Rusia telah memperpanjang kelayakan untuk panggilan militer setidaknya lima tahun, dalam kasus perwira tertinggi, hingga usia 70 tahun.

- Kementerian Pertahanan Inggris menyatakan pada hari Selasa, bahwa pihaknya berencana untuk menginvestasikan 2,5 miliar pound sterling dalam persediaan tentara dan amunisi “untuk meningkatkan kesiapan tempur” , karena “mengambil pelajaran dari perang di Ukraina”.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-504: Pasukan Zelensky Lumpuhkan 26 Drone dalam Semalam

- Pertahanan udara Rusia dan sistem penanggulangan elektronik menjatuhkan 28 drone Ukraina di Krimea pada dini hari Selasa, lapor kantor berita RIA mengutip pernyataan Kemenhan Rusia.

Menurut Kemenhan Rusia, serangan pesawat tak berawak itu tidak menimbulkan korban atau kerusakan.

- Media milik negara Rusia melaporkan bahwa Dinas Keamanan mengklaim menahan seorang wanita karena dicurigai mempersiapkan “serangan teroris” di wilayah Yaroslavl, di sebelah utara Ibu Kota Rusia, Moskow.

(TribunGorontalo.com/Nina Yuniar)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved