Andika Perkasa

Jenderal Andika Perkasa Sedih Kenang Sosok Teungku Bantaqiah, Ulama Aceh Dibantai Bersama 56 Santri

Teungku Bantaqiah bersama 56 santrinya pun tewas berlumuran darah usai ditembak secara keji.

Editor: Aldi Ponge
IST - Warta Kota
Pembantaian sadis Tgk Bantaqiah, eks Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa sambil mata berkaca-kaca menyebut sedih dengan tindakan represif tersebut. 

Pada tahun 1992, Bantaqiah dituduh sebagai Menteri Urusan Pangan dari Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Tuduhan itu membuatnya dijebloskan ke penjara selama 20 tahun.

Tgk Bantaqiah akhirnya dibebaskan setelah masyarakat meminta kepada Presiden ketiga RI, BJ Habibie saat kedatangannya ke Aceh.

Tragedi memilukan dialami Tgk Bantaqiah pada 1999.

Ia dituduh menyimpan alat logistik yang berkaitan dengan GAM di pesantrennya.

Namun, hingga kini tuduhan itu tidak pernah terbukti.

Pada 23 Juli 1999, pasukan gabungan yang berada di bawah kendali operasi (BKO) Korem 011/Liliwangsa yang terdiri dari pasukan Yonif 131 dan 133 dengan didukung satu peleton pasukan dari Batalyon 328 Kostrad tiba di pemukiman warga di Beutong Ateuh melakukan penyerangan.

Sebanyak 215 personel dibawah pimpinan Letkol. Heronimus Guru dan Letkol Sudjono sebagai pengawas operasi itu terus bergerak maju mendekati pesantren Tgk Bantaqiah dan melakukan pembantaian.

Tgk Bantaqiah bersama 56 santrinya pun tewas berlumuran darah usai ditembak secara keji.

Sementara sejumlah santri lainnya juga mengalami luka karena tembakan yang dilakukan secara membabi buta.

Huru-hara yang terjadi pada siang hari itu merubah suasana menjadi sunyi dan menyisakan trauma bagi warga Beutong Ateuh.

Peristiwa pembantaian warga sipil ini pun dikenal dengan Tragedi Beutong Ateuh atau Tragedi Teungku Bantaqiah.

Sumber: SerambiNews.com

 

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved