Andika Perkasa

Jenderal Andika Perkasa Sedih Kenang Sosok Teungku Bantaqiah, Ulama Aceh Dibantai Bersama 56 Santri

Teungku Bantaqiah bersama 56 santrinya pun tewas berlumuran darah usai ditembak secara keji.

Editor: Aldi Ponge
IST - Warta Kota
Pembantaian sadis Tgk Bantaqiah, eks Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa sambil mata berkaca-kaca menyebut sedih dengan tindakan represif tersebut. 

Sebab dirinya sudah membuktikan sendiri saat tinggal di sana, tidak ada indikasi yang menunjukkan kalau Tgk Bantaqiah sebagaimana yang dicurigai selama ini.

Justru sosok tersebut membantu jalannya operasi Andika dkk di sana.

"Aduh, difabel seperti itu apa iya sih. Saya sendiri membuktikan saya tinggal disitu. Sekampung, saya (tim) hanya 10 orang. Bisa, ia justru membantu," pungkas Andika.

Lalu, siapa sebenarnya sosok Teungku Bantaqiah yang membuat Andika Perkasa berkaca-kaca dan tidak bisa melupakan kejadian pada masa operasi militer di Aceh?

Sosok Teungku Bantaqiah

Tengku Bantaqiah merupakan seorang ulama kenamaan asal Nagan Raya.

Hidupnya didedikasikan untuk menyebarkan ajaran Islam khususnya di wilayah Beutong Ateuh.

Memiliki garis keturunan ulama di Beutong, Tgk Bantaqiah juga mendirikan pesantren yang diberi nama Dayah Babul Mukarramah.

Ini merupakan upayanya melanjutkan tradisi keluarga dalam dakwah.

Pesantren yang dibangun pada tahuan 1980 di Desa Blang Meurandeh, Kecamatan Beutong Ateuh di Kabupaten Nagan Raya, Aceh itu berfokus pada pengajian ilmu tauhid dan tasawuf.

Kini, pensantren yang didirikan Tgk Bantaqiah itu sudah berganti nama menjadi Babul A'la An-Nurilah.

Dalam catatan yang dikutip dari laman Kontras Aceh, pria yang memiliki ciri-ciri kulit berwarna coklat serta pengikutnya terkenal vokal dalam memprotes kebijakan-kebijakan pemerintah yang dianggap merugikan rakyat Aceh.

Ia juga menolak untuk bergabung dengan Majelis Ulama Indonesia Cabang Aceh, setelah lembaga tersebut menganggap kelompoknya sesat.

Namun, pada tahun 1990, terjadi mediasi antara MUI dan Bantaqiah yang berujung MUI memohon maaf atas perbuatannya kepada Tengku Bantaqiah.

Nasib buruk menghampiri Tengku Bantaqiah di era pemerintahan Soeharto.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved