Perang Rusia Ukraina
Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-506: Putin Tegaskan Tank dari Barat Jadi Target Prioritas
Update perang Rusia vs Ukraina hari ke-506, Jumat (14/7/2023): Presiden Putin menegaskan bahwa tank bantuan dari Barat menjadi target prioritas.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNGORONTALO.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin telah menegaskan bahwa bantuan alutsista dari Barat untuk militer Ukraina yang beroperasi dalam perang akan menjadi target prioritas serangan pasukan Rusia.
Dilansir TribunGorontalo.com dari Al Jazeera pada Jumat (14/7/2023) atau hari ke-506 perang, Putin juga menegaskan kembali pendiriannya bahwa keanggotaan Ukraina di NATO akan mengancam keamanan Rusia.
Sedangkan, penyediaan senjata Barat untuk Ukraina hanya akan meningkatkan ketegangan global lebih jauh dan memperpanjang konflik bersenjata atau invasi Rusia yang telah dimulai sejak 24 Februari tahun lalu.
Tank buatan luar negeri adalah "target prioritas" untuk pasukan Rusia di Ukraina, kata Putin, dan pasokan persenjataan Barat ke Kyiv tidak akan mengubah jalannya perang.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-505: Militer Rusia Lucuti Senjata Tentara Bayaran Wagner
Hal itu diungkapkan Putin dalam komentarnya di televisi pemerintah pada Kamis (13/7/2023).
Saat ditanya tentang keputusan Prancis untuk memasok Ukraina dengan rudal jelajah jarak jauh, yang dapat menempuh jarak 250 km (155 mil), Putin mengatakan:
"Ya, mereka menyebabkan kerusakan, tetapi tidak ada yang kritis terjadi di zona perang dengan penggunaannya."
Putin menambahkan bahwa tank buatan luar negeri adalah “target prioritas bagi orang-orang kami”.
Baca juga: Mengenal Apa Itu YPR-765, Tank Buatan Belanda yang Dihancurkan Pasukan Rusia di Perang Ukraina
Komentar Putin muncul saat Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan pada hari Kamis bahwa Rusia telah kalah perang di Ukraina dan menyatakan harapan bahwa serangan balasan yang sedang berlangsung, meskipun bergerak lambat, oleh pasukan Ukraina akan mendorong Moskow ke meja perundingan.
“Putin sudah kalah perang. Putin memiliki masalah nyata,” kata Biden dalam konferensi pers dengan Presiden Finlandia Sauli Niinisto di Helsinki.
"Tidak ada kemungkinan dia memenangkan perang di Ukraina," lanjutnya.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Tank M113 Buatan Amerika yang Diremukkan Rusia dalam Perang di Ukraina
Biden juga menggunakan kunjungannya ke Finlandia, anggota terbaru NATO, untuk berjanji bahwa suatu hari Ukraina akan bergabung dengan aliansi tersebut meskipun para pemimpin NATO gagal memberikan batas waktu keanggotaan kepada Kyiv pada pertemuan puncak aliansi militer Barat minggu ini di Ibu Kota Lituania, Vilnius.
Para pemimpin NATO telah memupus harapan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk jalan yang jelas untuk bergabung dengan NATO, dengan mengatakan bahwa Ukraina akan bergabung saat "kondisi terpenuhi".
Biden lebih optimis tentang keanggotaan NATO Ukraina pada hari Kamis.
“Ini bukan tentang apakah mereka harus atau tidak harus bergabung. Ini tentang kapan mereka bisa bergabung, dan mereka akan bergabung dengan NATO,” ujar Biden tentang Ukraina.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-504: Dukung Ukraina, Australia Bakal Kirim Pesawat Pengintai
Adapun pernyataan Putin tentang penargetan tank Barat dan peringatan tentang peningkatan bantuan militer ke Kyiv adalah tanggapan publik pertamanya terhadap pernyataan yang dibuat di KTT NATO.
Putin juga menegaskan kembali penentangan kuat Moskow terhadap Ukraina yang pernah bergabung dengan NATO, dengan mengatakan hal ini akan mengancam kepentingan strategis Rusia sendiri.
“Ini tidak akan meningkatkan keamanan Ukraina sendiri. Dan secara umum, itu akan membuat dunia jauh lebih rentan,” tegas Putin.
Setiap negara memiliki hak untuk meningkatkan keamanannya, sebut Putin, namun tidak dengan mengorbankan negara lain.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-503: Hampir 50.000 Pria Rusia Tewas selama Invasi Berlangsung
Sementara itu, Institute for the Study of War (ISW) menilai bahwa tanggapan yang umumnya diredam dari Rusia terhadap perkembangan di KTT NATO minggu ini menunjukkan “sejauh mana invasi Rusia 2022 telah membatalkan tujuan di mana Kremlin mengklaim telah meluncurkan perang” di Ukraina.
Yakni, “tujuan untuk mencegah ekspansi NATO dan, memang, memutar kembali putaran awal ekspansi NATO dan mendorong NATO mundur dari perbatasan Rusia,” jelas ISW.
“Banyak sumber Rusia melaporkan KTT NATO dengan cara yang tidak memihak dan diredam yang tidak sepadan dengan kekalahan yang lebih luas yang sebenarnya diwakili oleh KTT itu untuk tujuan pra-perang Rusia,” imbuhnya.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-502: Zelensky Klaim Pasukannya Membuat Kemajuan di Selatan
Tanda lain dari kemarahan Moskow atas dukungan NATO yang semakin dalam untuk Kyiv, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengaku akan menganggap jet tempur F-16 yang dikirim ke Ukraina sebagai ancaman "nuklir" karena kapasitasnya untuk membawa bom atom.
“Rusia tidak dapat mengabaikan kemampuan pesawat ini untuk membawa senjata nuklir. Tidak ada jaminan yang akan membantu di sini,” ucap Lavrov seperti dikutip oleh Kementerian Luar Negeri Rusia.
Dmitry Medvedev, Wakil Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, juga memperingatkan pada minggu ini bahwa bantuan untuk Ukraina dari anggota NATO membawa ancaman konflik global ketiga semakin dekat.
Di sisi lain, pilot Ukraina akan memulai pelatihan jet tempur F-16 di Rumania bulan depan, menurut para pejabat di sela-sela KTT NATO, meskipun sekutu militer Kyiv belum menyepakati pasokan pesawat tempur buatan AS ke Ukraina.
(TribunGorontalo.com/Nina Yuniar)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.