Demo Gorontalo

Sebab tersinggung Kata-kata Kasar Oknum Polisi, Demo di Polda Gorontalo Nyaris Ricuh

Aksi demonstrasi di Polda Gorontalo nyaris ricuh siang tadi, Jumat (14/7/2023). Oknum polisi merasa tersinggung atas perkataan orator.

Penulis: Husnul Puhi | Editor: Fadri Kidjab
TribunGorontalo/Ade Puhi
Oknum polisi terlibat cekcok dengan massa aksi di Mapolda, Jumat (14/7/2023) siang. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Aksi demonstrasi di Polda Gorontalo nyaris ricuh siang tadi, Jumat (14/7/2023).

Oknum polisi merasa tersinggung atas perkataan orator. Polisi itu lantas menunjuk-nunjuk ke orator.

"Siapa yang arogan, kamu hanya disuruh geser keluar bukan dipaksa keluar," kata oknum polisi itu.

Orator pun menjawab,"Itu pimpinan bapak yang menunjukan aksi arogan".

"Bapak jangan tunjuk-tunjuk saya seperti itu pak, ini kami menyampaikan aspirasi rakyat, kita dikatain Bab*," tegas orator.

Orator mengaku tersulut emosi karena sempat mendengar makian dari oknum polisi yang telah meneriaki mereka. Kondisi pun makin memanas.

Massa aksi sempat berhenti berorasi. Oknum polisi yang dianggap telah membuat orator tersinggung itu pun telah diminta beranjak dari lokasi demonstrasi oleh atasannya.

Pada akhirnya, pimpinan Polda menyuruh massa aksi bergeser ke luar pagar Mapolda. Ia mencoba  merelai dan menertibkan massa aksi yang terlibat adu mulut dengan polisi.

"Keluar, demonya diluar pagar saja, jangan di dalam," kata pejabat kepolisian tersebut.

Para pendemo pun mundur ke luar pagar. Orator berusaha menjelaskan bahwa mereka mendapat izin untuk menyampaikan aspirasi di halaman Polda, tepat 50 meter dari pintu masuk Mapolda.

Baca juga: Polda Gorontalo Digeruduk Mahasiswa, Aksi Cekcok denga Polisi Tak Terhindarkan

"Anak buahnya bapak kan yang mengundang kita ke dalam, jangan salahkan kami pak," ujar orator.

Massa aksi sempat berdiskusi dengan pihak kepolisian. Mereka berdalih bahwa ucapan bernada makian tak dapat diterima begitu saja.

"Tolong wartawan diliput ya, ada arogansi dari salah satu pimpinan Polda," kata orator.

Kabag OPS Polres Gorontalo meminta lima perwakilan dari massa aksi untuk berunding bersama pihak kepolisian.

Proses perundingan kedua pihak itu berlangsung di Kantor SPKT Polda Gorontalo. Setelah kurang lebih hampir setengah jam, aksi pun selesai. Para pendemo membubarkan barisan mereka.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved