Demo Gorontalo

Polda Gorontalo Digeruduk Mahasiswa, Aksi Cekcok denga Polisi Tak Terhindarkan

Hal itu dipicu oleh miskomunikasi antara personel Polda Gorontalo dengan para pendemi yang mayoritas mahasiswa. 

Penulis: Husnul Puhi | Editor: Wawan Akuba
TribunGorontalo.com/LIVE FB - M Husnul Jawahir Puhi
Saat mahasiswa dan seorang polisi cekcok di aksi demonstrasi di Polda Gorontalo, Jumat (14/7/2023). 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Mahasiswa dan polisi terlibat cekcok dalam aksi demonstrasi di Polda Gorontalo Jumat sore (14/7/2023).

Hal itu dipicu oleh miskomunikasi antara personel Polda Gorontalo dengan para pendemo yang mayoritas mahasiswa. 

Sudah sejam lebih mahasiswa melakukan orasi di halaman Polda Gorontalo, tepatnya di depan kantor pos penjagaan. 

Tiba-tiba, seorang pejabat Polda Gorontalo datang dan meminta mahasiswa mundur hingga ke gerbang utama. 

Mahasiswa bukannya menolak, tetapi mereka kebingungan diminta mundur hingga ke gerbang depan. 

Sebab, mereka bisa masuk ke halaman Polda Gorontalo gara-gara diminta oleh seorang personel polisi.

"Torang (kami) ini disuruh masuk oleh anggota bapak," kata seorang orator. 

Hal yang memicu cekcok, lantaran seorang polisi berpangkat tiga bunga tiba-tiba berteriak ke para mahasiswa. 

Orator yang tengah berdiri di atas mobil pun merasa tak terima lantaran diusir dengan cara 'keras' semacam itu. 

"Seragam yang kalian pakai itu dibeli dengan uang kami (pajak masyarakat)," kata orator. 

Sebagai informasi, aksi demonstrasi Jumat sore tadi adalah buntut dari kekecewaan terhadap kasus yang baru-baru ini terjadi di Polres Gorontalo Utara (Gorut). 

Mereka pun meminta agar Kapolres Gorut beserta kasat reskrim dicopot dari jabatannya. 

"Kami meminta agar Kapolres Gorontalo Utara dicopot yang menurut kami tidak serius menangani masalah ini," kata orator. 

Hingga saat ini, 5 orang pendemo diajak ke dalam ruangan SPKT Polda Gorontalo oleh Kabag OPS Polres Gorontalo.

Mereka diajak oleh pihak kepolisian, untuk negosiasi terkait demo yg dilakukan saat ini.

Diberitakan TribunGorontalo.com sebelumnya, seorang oknum polisi yang bertugas di Polres Gorontalo Utara (Gorut) diduga melakukan kekerasan saat proses interogasi. 

Korbannya adalah Sahrudin Mootalu, pria paruh baya yang ditetapkan sebagai tersangka praktik judi sabung ayam di wilayah itu. (*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved