Perang Rusia Ukraina
Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-498: Apartemen di Lviv Dihantam Rudal, 4 Orang Tewas
Update perang Rusia vs Ukraina hari ke-498, Kamis (6/7/2023): sedikitnya 4 orang tewas dalam serangan rudal di apartemen di Kota Lviv.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNGORONTALO.COM – Sejumlah warga dikabarkan tewas akibat serangan rudal yang menghantam gedung apartemen di Kota Lviv, Ukraina pada Kamis (6/7/2023) atau hari ke-498 perang Rusia.
Dilansir TribunGorontalo.com dari The Guardian, korban tewas dalam serangan rudal hari Kamis di Lviv telah meningkat menjadi 4 jiwa, ungkap sang Wali Kota.
Tim penyelamat diketahui masih terus mencari korban baik yang selamat maupun yang tidak di runtuhan puing-puing gedung apartemen tersebut.
Sejumlah 9 orang terluka dan tim penyelamat terus bekerja di lokasi tersebut, kata Kementerian Dalam Negeri dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-497: Serangan Balasan Ukraina Mulai Membuahkan Hasil
Serangan rudal ini menghancurkan dua lantai teratas dari dua bagian bangunan.
Gubernur setempat Maksym Kozytskyi mengunggah video berdurasi 13 detik yang memperlihatkan bangunan apartemen empat lantai yang melengkung dan lebar dengan beberapa bagian lantai atas hilang atau menjadi puing-puing.
Layanan darurat negara Ukraina telah mengeluarkan beberapa gambar dari lokasi serangan rudal di Lviv di mana setidaknya empat orang tewas dan 34 orang terluka.
Reuters melaporkan bahwa layanan darurat di Lviv mengatakan mereka telah berhasil menyelamatkan 7 orang dari puing-puing dan mengevakuasi 64 lainnya setelah serangan rudal di kota itu.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-496: Serangan Pesawat Tak Berawak Tewaskan 2 Orang di Sumy
Maksym Kozytskyi , Gubernur Lviv pun telah memberikan pembaruan operasional setelah serangan di kota Ukraina barat, yang telah merenggut sedikitnya 4 nyawa.
“Musuh menyerang wilayah kami dari Laut Hitam dengan rudal Kalibr. Komando udara ‘barat’ angkatan udara angkatan bersenjata Ukraina menghancurkan tujuh rudal di atas wilayah Lviv.” tulis Kozytskyi di Telegram.
“Kematian empat orang telah dikonfirmasi. Mereka semua berada di dalam rumah pada saat penembakan. Belasungkawa kepada kerabat. 34 orang terluka. Sekitar 30 rumah dan lebih dari 50 mobil rusak.” sambungnya.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-495: Pesawat Tak Berawak Rusia Kembali Serang Ibu Kota Kyiv
Kozytskyi mengatakan puing-puing yang berjatuhan juga menyebabkan kerusakan di dua desa terpisah di wilayah tersebut, namun tidak menimbulkan korban jiwa.
Sang gubernur mengakhiri pesannya di Telegram dengan meminta Barat untuk memasok jet tempur F-16 ke Ukraina.
Klaim tersebut belum diverifikasi secara independen.
Di sisi lain, kantor berita negara Rusia, Tass melaporkan bahwa jumlah korban tewas akibat penghancuran bendungan Kakhovka di wilayah Kherson yang diduduki Rusia telah meningkat menjadi 53 jiwa.
Baca juga: Mengenal Apa Itu F-16, Jet Tempur AS yang Enggan Dikirim Biden untuk Ukraina di Tengah Perang Rusia
“Tiga jasad orang lagi ditemukan, jumlah total yang meninggal mencapai 53. 139 orang dirawat di rumah sakit.” mengutip laporan Tass.
Klaim tersebut belum diverifikasi secara independen.
Sementara itu, pasukan Rusia dan Ukraina telah menggunakan munisi tandan yang telah membahayakan warga sipil dalam perang yang dimulai sejak 24 Februari 2022 ini.
Hal tersebut diungkapkan Human Rights Watch dalam sebuah laporan pada hari Kamis saat Amerika Serikat mempertimbangkan apakah akan menjawab seruan pemerintah Ukraina untuk memasoknya dengan senjata.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-493: Tentara Rusia Mulai Tinggalkan PLTN Zaporizhzhia, Ada Apa?
Human Rights Watch, sebuah kelompok advokasi internasional, meminta Rusia dan Ukraina untuk berhenti menggunakan senjata tersebut, dan mendesak AS untuk tidak memasoknya.
Lebih dari 120 negara telah menandatangani perjanjian internasional yang melarang senjata tersebut, yang biasanya menyebarkan sejumlah besar apa yang disebut bom kecil di wilayah yang luas yang dapat membunuh atau melukai warga sipil yang tidak waspada berbulan-bulan atau bertahun-tahun kemudian.
Rusia, Ukraina, dan AS semuanya menolak untuk menandatangani perjanjian itu.
Seorang pejabat senior Pentagon mengatakan akhir bulan lalu bahwa munisi tandan akan berguna bagi Ukraina dalam melawan pasukan Rusia, namun mereka belum disetujui untuk Kyiv karena pembatasan kongres dan kekhawatiran dari sekutu.
(TribunGorontalo.com/Nina Yuniar)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/presiden-ukraina-volodymyr-zelensky-18-juni-2022_1.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.