Sains dan Teknologi

Wanita 'Mutan', Tak Merasa Sakit Layaknya Manusia Bahkan tak Pernah Stres

Wanita ini bernama Jo Cameron. Ia mengalami mutasi genetik layaknya mutan. Hingga para ilmuwan pun bingung dengan kondisinya. 

|
Editor: Wawan Akuba
istimewa
Jo Cameron memiliki kemampuan mutan, tak merasa sakit. Ia memiliki toleransi rasa sakit yang begitu tinggi. 

TRIBUNGORONTALO.COM - Seorang wanita yang tinggal di Dataran Tinggi Skotlandia mengakui dirinya nyaris tidak pernah merasa sakit. 

Wanita ini bernama Jo Cameron. Ia mengalami mutasi genetik layaknya mutan. Hingga para ilmuwan pun bingung dengan kondisinya. 

Semakin membuat ilmuwan bingung adalah kondisi Jo yang memiliki tingkat toleransi rasa sakit yang begitu tinggi. 

Bukan sekadar tak bisa merasakan sakit, Jo rupanya jarang mengalami stres atau ketakutan.

Sebetulnya Jo juga tak tahu dengan kondisinya hingga di usianya yang kini menginjak usia 75 tahun. 

Kemampuannya baru terungkap ketika dirinya melakukan perawatan pinggul. Ketika diperiksa dokter, ditemukan fakta bahwa wanita itu memiliki tingkat toleransi rasa sakit yang tinggi. 

"Saat tumbuh dewasa, saya tidak pernah melihat rasa sakit orang lain berbeda dengan rasa sakit saya,” katanya dikutip dari thedayli.com.

 

0-shutterstock-editorial-10188301bt

"Rasa sakit, bagi saya, hanya terasa seperti sentuhan. Misalnya, saya merasakan ketika darah saya diambil melalui jarum, tetapi tidak lebih dari itu di kulit saya."

Para ahli dari University College London (UCL) telah menyelidiki kasus unik Jo sejak pertama kali teridentifikasi, dan kini menemukan mutasi pada gen yang disebut "FAAH-OUT".

Kondisi ini memungkinkan beberapa individu tidak merasakan sakit, nyeri, dan ketidaknyamanan yang sama seperti paling.

Peneliti juga berpikir mutasi yang sama bisa menyebabkan luka lebih cepat sembuh.

Tapi itu bukan hanya kabar baik untuk Jo. Temuan yang dipublikasikan di jurnal Brain itu, juga bisa membuka kemungkinan baru untuk penelitian pengobatan untuk manajemen nyeri.

Profesor kedokteran UCL James Cox, yang juga seorang penulis senior studi tersebut, mengatakan akan memulai penelitian terhadap kondisi itu. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved