Perang Rusia Ukraina

Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-439: Dijanjikan Senjata, Wagner Tak Jadi Mundur dari Bakhmut

Update perang Rusia vs Ukraina hari ke-439, Senin (8/5/2023): simak alasan kelompok tentara bayaran Wagner tidak jadi mundur dari Kota Bakhmut.

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ananda Putri Octaviani
AFP/Olga MALTSEVA
Foto: Pengunjung mengenakan kamuflase militer berdiri di pintu masuk 'Pusat PMC Wagner' di Saint Petersburg, pada 4 November 2022. Update perang Rusia vs Ukraina hari ke-439 pada Senin, 8 Mei 2023: kelompok tentara bayaran Rusia yakni Wagner, kemungkinan tidak jadi mundur dari pertempuran di Kota Bakhmut, Ukraina, begini alasannya. 

Ancaman Prigozhin untuk menarik diri dari Bakhmut menyoroti tekanan yang dialami pasukan Rusia saat Ukraina membuat persiapan terakhirnya untuk serangan balasan yang didukung oleh ribuan kendaraan lapis baja sumbangan Barat dan pasukan yang baru dilatih.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-434: Cegah Diserang Balik, Rusia Gandakan Produksi Rudal

Pertempuran untuk Bakhmut telah menjadi konflik yang paling intens, menelan ribuan nyawa di kedua sisi selama berbulan-bulan peperangan yang sengit.

Pasukan Ukraina telah dipukul mundur selama beberapa pekan terakhir dalam perang yang dimulai Presiden Rusia Vladimir Putin pada 24 Februari 2022 ini.

Namun pasukan Ukraina tetap bertahan di Kota Bakhmut untuk menimbulkan kerugian Rusia sebanyak mungkin menjelang serangan besar yang direncanakan Kyiv terhadap pasukan penyerang di sepanjang garis depan 1.000 km (620 mil).

Di sisi lain, Rusia menyalahkan ledakan yang menargetkan penulis Rusia, Zakhar Prilepin di Ukraina dan Amerika Serikat. Prilepin adalah pendukung kuat serangan di Ukraina.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-433: AS Sebut 20.000 Tentara Rusia Tewas dalam 5 Bulan

Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) juga mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka telah menggagalkan upaya intelijen Ukraina untuk menyerang sebuah lapangan udara militer di Rusia tengah dengan drone yang diisi dengan bahan peledak.

Pilot pesawat ringan dan anggota lain dari apa yang disebut FSB sebagai "kelompok sabotase" ditahan di wilayah Tula Rusia setelah terbang dari Ukraina, katanya dalam sebuah pernyataan.

Rusia juga melanjutkan serangan misilnya ke Ukraina untuk mengantisipasi serangan balasan, menargetkan lokasi industri di wilayah Mykolaiv selatan.

Peringatan serangan udara meraung selama beberapa jam semalam hingga Minggu dini hari di sekitar dua pertiga wilayah Ukraina, dengan para pejabat mengatakan bahwa sistem pertahanan udara menembak jatuh sejumlah drone, termasuk satu di wilayah udara Kyiv.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-430: Diserang Drone, Tangki Bahan Bakar di Krimea Dilalap Api

Sebanyak 6 anggota Layanan Darurat Negara Ukraina juga tewas selama penembakan Rusia di wilayah selatan Kherson, kata jaksa penuntut umum Ukraina.

Ukraina diperkirakan akan segera memulai serangan balasan yang sangat diantisipasi untuk merebut kembali wilayah yang dikuasai pasukan Rusia, termasuk di wilayah Zaporizhzhia, yang menampung Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) terbesar di Eropa.

Pengawas nuklir PBB pun turut menyatakan keprihatinan atas kemungkinan eskalasi permusuhan di PLTN Zaporizhzhia.

"Situasi umum di daerah dekat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhya menjadi semakin tidak dapat diprediksi dan berpotensi berbahaya," kata Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi, Sabtu (6/5/2023).

“Saya sangat prihatin dengan risiko keselamatan dan keamanan nuklir yang sangat nyata yang dihadapi pabrik.” lanjutnya.

(TribunGorontalo.com/Nina Yuniar)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved