Perang Rusia Ukraina
Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-406: Diplomasi Jadi Fokus di Tengah Rencana Serangan Baru
Update perang Rusia vs Ukraina hari ke-406, Rabu (5/4/2023): Upaya diplomasi masih menjadi fokus di tengah perencanaan serangan baru.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNGORONTALO.COM - Upaya diplomasi menjadi fokus di tengah perencanaan serangan baru dalam perang Rusia di Ukraina yang hingga kini masih berlangsung panas.
Dilansir TribunGorontalo.com dari Reuters pada Rabu (5/4/2023) atau hari ke-406 perang, upaya diplomatik untuk mengakhiri invasi Rusia di Ukraina kembali menjadi fokus pada hari Jumat bahkan ketika Amerika Serikat menjanjikan lebih banyak senjata.
Di mana senjata AS tersebut untuk membantu Kyiv mempersiapkan serangan balasan sementara pasukan Rusia melakukan serangan tanpa henti di Kota Bakhmut di Oblast Donetsk, Ukraina wilayah timur.
Setelah melewati serangan hukuman selama berbulan-bulan di Ukraina timur, komandan militernya mengatakan serangan balasan akan segera terjadi.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-405: Zelensky Bakal Kunjungi Polandia Besok, Ada Apa?
Tetapi komandan militer Ukraina juga telah menekankan pentingnya menahan kota-kota, termasuk Bakhmut, dan menimbulkan kerugian.
"Pertanyaan tentang serangan balik kami sedang didiskusikan secara aktif oleh kalangan politik Amerika dan Eropa, mungkin berlebihan," kata Serhiy Zgurets, direktur publikasi Defense Express.
'Diplomat Ukraina harus meyakinkan sekutunya bahwa satu kemajuan yang mendorong mundur pasukan Rusia tidak akan cukup untuk meraih kemenangan', tulisnya di situs web Espreso TV.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-404: Rusia Kerahkan Senjata Nuklir di Dekat Wilayah NATO
"Itu berarti melatih tentara kita di negara-negara anggota NATO, mengamankan peralatan dan amunisi yang kita butuhkan dan merencanakan untuk menentukan kapan dan di mana memulai serangan balik, atau jika harus dilakukan di beberapa tempat sekaligus." jelasnya.
Sementara itu, Presiden Prancis Emmanuel Macron dijadwalkan tiba di China pada hari Rabu ini dan bertemu dengan Presiden Xi Jinping.
Kunjungan Macron ke China tersebut terjadi setelah dia dan Presiden AS Joe Biden setuju melibatkan Beijing untuk mempercepat akhir perang Ukraina yang dimulai Presiden Rusia Vladimir Putin pada 24 Februari 2022 ini.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-402: Spanyol Ingin Presiden China Xi Jinping Hubungi Zelensky
China dan Rusia menandatangani perjanjian kemitraan "tanpa batas" pada awal 2022, hanya beberapa minggu sebelum Presiden Vladimir Putin mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina.
China menahan diri untuk tidak mengkritik keputusan Putin dan menggembar-gemborkan rencana perdamaian untuk Ukraina.
Di sisi lain, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky akan menuju ke Polandia, yang telah menampung lebih dari satu juta pengungsi Ukraina selama 13 bulan terakhir perang.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-401: Tanggapi Ancaman Nuklir, Kyiv Siapkan Serangan Balik
Anggota NATO termasuk Polandia juga memainkan peran penting dalam membujuk kekuatan Barat lainnya untuk memasok tank tempur dan persenjataan lainnya ke Ukraina.
Adapun pada Selasa (4/4/2023) AS meluncurkan 2,6 miliar dolar lebih dalam bantuan militer untuk Ukraina, termasuk tiga radar pengawasan udara, roket anti-tank dan truk bahan bakar.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/zelensky-dan-biden.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.